Monday, January 26, 2009

Kelistrikan 2009 : Kapasitas Pembangkit 33.352 MW, Rasio Elektrifikasi 66,3%

Dikutip dari Kementrian ESDM.

JAKARTA. Pembangunan sub sektor kelistrikan tahun 2009 ditargetkan berlangsung melampaui 2008. Rasio elektrifikasi ditargetkan mencapai 66,3%, rasio desa berlistrik 96,8%, kapasitas terpasang pembangkit 33.352 MW. Produksi energi listrik sebesar 156.957 GWh. Investasi yang dibutuhkan sebesar 7.542,50 juta USD dan subsidi sebesar Rp 54,55 triliun.

''Kapasitas terpasang sebesar 33.352 MW tersebut terdiri dari pembangkit listrik milik PT PLN sebesar 28.041 MW, IPP sebesar 4.244 MW dan PPU sebesar 1.066 MW,'' ujar Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE), J Purwono pada acara paparan 'Kinerja Sektor ESDM 2008' yang dipimpin langsung oleh Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, Selasa (30/12) di Auditorium gedung Departemen ESDM Jakarta.

Selain capaian tersebut, menurut Dirjen LPE, J Purwono, pada tahun 2009 sub sektor kelistrikan ditargetkan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 76.165 orang. Pengembangan Desa Mandiri Energi sebanyak 350 desa. Adapun pengembangan listrik perdesaa meliputi pembangunan PLTMH sebanyak 51 unit (2.741 kW), PLTS sebanyak 77.433 unit (3.872 kWp) PLTB sebanyak 6 unit (480 kW), gardu distribusi sebanyak 983 unit (46.075 kVA), Jaringan Tegangan Menengah 3.146 kms dan Jaringan Tegangan Rendah 2.891 kms.

Pada kesempatan tersebut juga diungkapkan bahwa pada 2009 sejumlah pembangkit yang diprogramkan mulai beroperasi. Masing-masing adalah pada cash program proyek 10 ribu MW dijadwalkan 1.890 MW proyek pembangkit dalam sistem Jamali beroperasi yaitu PLTU Labuan (600 MW), PLTU Indramayu (660 MW) dan PLTU Rembang (630 MW).

Pada proyek pembangkit PT PLN dijadwalkan ada 1.332 MW yang akan beroperasi. Pada sistem Jamali terdiri dari PLTGU Muara Karang (500 MW) dan PLTGU Priok Extension (500 MW). Pada sistem Sumatera terdiri dari PLTU Labuhan Angin (115 MW), PLTG Apung (30 MW), PLTD Apung (65 MW) dan PLTD MFO (60 MW). Pada sistem Kalimantan adalah PLTG Sembera (40 MW) dan pada sistem Sulawesi terdiri PLTM Lobong (2 MW) dan PLTP Lahendong III (20 MW).

Sedang dari proyek listrik swasta (Independent Power Producers-IPP) terdiri PLTP Wayang Windu (110 MW) pada sistem Jamali, PLTP Sibayak (10 MW) pada sistem Sumatera, PLTG Menamas (20 MW) pada sistem Kalimantan dan PLTG Sengkang (60 MW) pada sistem Sulawesi.

Selengkapnya..

Wednesday, January 21, 2009

Proyek 10.000 MW Tahap II Butuh Dana Rp 234,3 Triliun

Dikutip dari Detik.com.

Jakarta - Kebutuhan dana pembangunan pembangkit listrik berskala 10.000 MW tahap kedua mencapai US$ 21,3 miliar atau sekitar Rp 234,3 triliun (kurs Rp 11.000/US$). Sebagian besar atau sekitar 64% diantaranya mengandalkan investor swasta.

Demikian disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam keterangan usai rapat dengan Wapres, PLN, Menneg BUMN Sofyan Djalil dan Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (21/1/2009).

Purnomo menjelaskan, memang tidak semua pembangkit 10.000 MW tahap kedua akan dibangun PLN. Sebagian besar pembangkit justru akan ditargetkan dibangun oleh swasta.

"Pembangunannya sebagian ditanggung PLN, sebagian lagi swasta," katanya.

PLN rencananya akan membangun sekitar 3.600 MW dengan investasi US$ 7,8 miliar atau sekitar Rp 85,8 triliun. Sementara 6.400 MW sisanya akan dibangun pihak swasta dengan investasi US$ 13,5 miliar atau sekitar Rp 148,5 triliun.

Sebagian besar pembangkit tersebut masih akan dibangun di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 6.000 MW. Sedangkan sisanya sekitar 4.000 MW lebih akan dibangun di daerah-daerah luar Pulau Jawa.

Berbeda dengan proyek 10.000 MW tahap pertama, proyek percepatan tahap kedua kali ini didominasi tenaga baru dan terbarukan seperti panas bumi dan air.

"Jika tahap satu didominasi batubara, tahap dua akan didominasi sumber energi baru dan terbarukan. Perbandingannya PLTU 26%, sementara PLTG 14%, dan PLTP 42%. Sisanya energi lain," katanya.

Meski sudah dua kali mengelontorkan proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik, bukan berarti pemadaman listrik bisa dijamin tidak terjadi lagi.

Bagi Purnomo, pemadaman bisa terjadi jika ada kerusakan teknis atau permintaan yang melebihi pasokan listrik.

"Kalau kita lihat ada pemadaman, jangan langsung berpikir itu karena pasokan yang tidak ada. Itu ada karena dua hal, karena memang persoalan teknis seperti korslet atau kerusakan trafo. Itu tidak bisa dibilang pemadaman. Kedua, memang karena defisit listrik seperti di Kaltim dan Sumbar," katanya.

Meski kini perekonomian dunia tengah dilanda krisis, pemerintah bertekad terus mengerjakan proyek percepatan ini. Karena belajar dari pengalaman krisis 1998, pembangunan infrastruktur harus diteruskan untuk memenuhi kenaikan permintaan yang tidak pernah terhenti.

"Meski krisis pembangunan pembangkit listrik ini tetap dilakukan. Mengacu pada krisis yang terjadi 1998 lalu, dimana proyek dihentikan, ternyata imbasnya terasa di 2000. Kita jadinya krisis listrik di tahun itu. Sekarang tidak, meski krisis, terus dilakukan pembangunan untuk penuhi kebutuhan. Karena kebutuhan tidak pernah berhenti," katanya.

(lih/qom)

Selengkapnya..

Tuesday, January 20, 2009

Tip Ekstrim Berhemat Listrik Ala Programmer Software

Tip berikut merupakan lanjutan, pengembangan dari tip sebelumnya yaitu Tip Berhemat Listrik Di Bidang Komputasi Berbasis Komputer. Pada tulisan kali ini, akan disajikan tip berhemat listrik untuk para programmer software. Beberapa tip yang ada menurut saya tergolong ekstrim, walaupun demikian tidak tertutup kemungkinan untuk dicoba bukan ? :-D


  • Gunakan IDE yang mendukung penuh produktivitas dalam menuliskan kode program, misalnya code completion, refactoring, code folding, two-ways modelling, dsb.
  • Gunakan batch, make script, pre-compilation, post-compilation untuk mempercepat otomatisasi pekerjaan daripada dilakukan satu persatu secara manual.
  • Lakukan compile sejarang mungkin, terlebih upayakan untuk tidak melakukan build apabila tidak benar - benar diperlukan. Proses compile dan build merupakan proses yang membutuhkan tenaga CPU, dan Storage (RAM, HDD) yang cukup besar.
  • Kurangi aktivitas unit testing, lakukan pada saat benar - benar diperlukan.
  • Kurangi aktivitas Continuous Integration mengingat tidak setiap saat proses compile dan build harus diikuti dengan Continuous Integration.
  • Kurangi kode yang berpotensi menghasilkan bug, karena perbaikan bug membutuhkan compile / build, pengujian, validasi yang membutuhkan sumber daya CPU yang tidak kecil.
  • Pastikan disain, alur dan logika yang digunakan berfungsi dengan baik, bila perlu lakukan analisis di kertas sebelum menerjemahkannya dan menuliskannya pada editor kode program.
  • [Ekstrim] Matikan layar monitor, atau komputer jika perlu (standby, hibernate, dsb) pada saat Anda sedang melamun, berpikir, mencari inspirasi dan ide terhadap suatu permasalahan, disain, alur atau logika yang sedang Anda kerjakan, terkecuali jika Anda diharuskan menatap layar yang merupakan bahan dari apa yang sedang Anda pikirkan. Hidupkan kembali ketika Anda sudah mendapatkan solusinya.
  • [Esktrim] Matikan monitor ketika menulis kode program :-D

Dirangkum dari: "Energy Efficient Application Development" dari situs StackOverflow dengan modifikasi seperlunya agar lebih masuk akal dan realistis.

Selengkapnya..

Monday, January 12, 2009

Tips Berhemat Listrik Di Bidang Komputasi Berbasis Komputer

by Romi Satria Wahono


Sabtu tanggal 20 Desember 2008, saya diminta teman-teman dari Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, mengisi satu sesi diskusi pada Seminar Nasional bertema Green Computing: ICT Concern Towards Energy (Green Computing 2008).

Menariknya, yang membuka acara seminar adalah guru politik saya selama di Saitama University Jepang, yang biasa kita panggil dengan sebutan Jenderal Tumiran. Ya, sahabat, guru dan kadang saya anggap bapak saya sendiri ini, sekarang sudah menjadi Dekan Fakultas Teknik UGM. Seharian di UGM, saya diurusi oleh pak Suharyanto, ini juga sahabat yang saya warisi ilmu memasak spageti dan telor dadar tuna ala mahasiswa, selama di Saitama University :) Om suharyanto yang dulu naik sepeda hasil mulung di tempat sampah, alhamdulillah sekarang sudah naik KIA Carrens yang mewah hihihi. Thanks for everything om! Kembali ke materi, saya coba rangkumkan apa yang telah saya bahas di seminar tersebut.


GREEN COMPUTING ITU MAKHLUK APA

Cikal bakal Green Computing dimulai pada tahun 1992. Saat itu US Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Star ini, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing. Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup), social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan).


Para peneliti mengurai definisi Green Computing dengan sudut pandang yang sedikit berbeda. Kita bisa lihat dari beberapa di bawah:

How to use your computer more sustainably (Young Yi)

Information technology that is environmental friendly and energy efficient (Wachara Chantatub)

The study and practice of using computing resources efficiently (Rawan M. Al-Ghofaili)

Reduce the increasing amount of useless data/work (Jordi Torres)


Lima kata kunci yang muncul dari beberapa definisi diatas adalah, sustainability, environmental friendly, energi efficient, resource efficient dan reduce useless work. Ternyata Green Computing tidak hanya membahas tentang energy consumption, tapi juga bagaimana kita bisa menggunakan komputer plus berbagai tool dan konten dengan lebih efisien dan jelas manfaatnya.


Yang menarik bahwa laporan Gartner tentang 10 teknologi strategis tahun 2008 (10 most strategic technologies for 2008), menempatkan isu teknologi Green Computing di nomor urut pertama. Tentu kalau kita mau analisa lebih dalam, dari 10 teknologi tersebut, SOA dan Web 2.0 tetap mendominasi, meskipun terpecah di aspek misalnya Business Process Modeling, Metadata Management, Virtualization 2.0, Mashup & Composite Apps, Web Platform & WOA dan Social Software. Mungkin sedikit saya rangkumkan tentang laporan Gartner Group ini sebagai berikut:

  1. Green IT: Fokus ke mengurangi konsumsi listrik, jumlah carbon footprint dan melakukan efisiensi energi dan kerja
  2. Unified Communications: Konsentrasi ke migrasi PBX ke VoIP
  3. Business Process Modeling: Era baru setelah UML, Use Case Diagram tidak mencukupi untuk menggambarkan business process yang lebih kompleks. Business Process Modeling Notation (BPMN) dan berbagai approach mulai bermunculan
  4. Metadata Management: Khususnya teknologi enterprise untuk manajemen data produk dan pelanggan. Bagian penting dari SOA.
  5. Virtualization 2.0: Ketika virtualisasi adalah utilisasi server dan implementasi aplikasi, virtualisasi 2.0 akan membantu kita mengarahkan kekuatan teknologi untuk proses otomasi yang lebih sempurna.
  6. Mashup & Composite Apps: Mashups and composite applications akan menghubungkan intranet korporasi bergaya Web 2.0 dengan internet publik. Diramalkan gartner akan mendominasi model pengembangan aplikasi enterprise mulai tahun 2010.
  7. Web Platform & WOA: Kombinasi dari Software as a service (SaaS) dan SOA akan menghasilkan Web Oriented Architecture (WOA). Kadang disebut juga dengan istilah cloud computing
  8. Computing Fabric: Ambil beberapa server blade, koneksikan semuanya dengan intelligent interconnect, dan tampilkan dalam bentuk single operating system image. Itulah “computing fabric“. Tren akan terus berkembang di era ke depan.
  9. Real World Web: Peralatan GPS yang semakin bervariasi dan built-in pada PDA, handphone dan iPhone akan membuat banyak perusahaan bisa memberikan layanan (aplikasi dan data) kepada kita sesuai dengan lokasi kita saat ini
  10. Social Software: Aplikasi social networking akan menuju ke enterprise dan internet korporasi


TIPS GREEN COMPUTING

Saya menyajikan beberapa tips Green Computing dari aspek technical sampai strategis. Ternyata tidak sulit kok nge-Green itu :)


1. Green Computing on PC

  • Laptop hanya memerlukan 10% energi yang digunakan Desktop. Flat screen hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh Monitor CRT
  • Coba upgrade RAM, sebelum memutuskan ganti komputer. Komputer lambat bisa karena kotornya registry atau ada background services yang berjalan padahal sebenarnya tidak kita perlukan. Cek dan matikan services yang sedang berjalan padahal tidak perlu itu. Misalnya untuk Windows jalankan Start > Run > type “msconfig”
  • Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis sama memudahkan kanibalisme dan proses recycle
  • Matikan komputer ketika tidak digunakan (malam hari). Mematikan komputer akan mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah
  • Screen saver is not energy saver. Pilih matikan monitor daripada menggunakan screen saver
  • Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru (hemat 70% energi)
  • Pilih peripheral berlogo energy star
  • Catat bahwa mode power menentukan prosentase hemat energi (Sleep mode - hemat 70% energi, Standby mode - hemat 90% energi, Hibernate mode - hemat 98% energi)
  • Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan


2. Green Computing on Laptop

  • Gunakan power saving setting
  • Kurangi penggunaan backlight
  • Atur layar dan harddisk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan
  • Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
  • Lepas kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan
  • Kecilkan volume suara dan kontras layar
  • Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi
  • Upgrade RAM sebelum ganti laptop
  • Jangan cepat membuang Laptop, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan


3. Green Computing on Paperless Method

Usahakan menggunakan paperless method untuk berbagai urusan kita karena itu mengurangi sampah carbon footprint. Apabila memungkinkan kembangkan dan terapkan Document Management System, Electronic Invoicing dan Electronic Business Process pada institusi kita.


4. Green Computing on Paperless Education

  • Hindari kertas, gunakan file elektronik or blog untuk pengumpulan laporan dan tugas
  • Lupakan cara konvensional, gunakan eLearning System untuk penyebaran modul ajar, forum diskusi dan assesment
  • Gunakan Chatting dan Social Networking untuk mendukung pembelajaran. Ingat bahwa chatting untuk pacaran or godain orang, are not Green Computing!


5. Green Computing on Paperless Branding and Marketing

  • Lupakan kartu nama, CV, koran dan majalah untuk personal branding
  • Lakukan blogging untuk personal branding, marketing, bisnis bahkan influencing people
  • Manfaatkan google sebagai kurir dan salesman kita dalam marketing dan branding


Dan akhirnya saya ucapkan selamat, karena ternyata orang lugupun bisa memahami dengan baik Green Computing beserta implementasinya dari berbagai sudut pandang :)


REFERENSI

  1. Green Computing, Science Tech Entrepreneur, November 2007
  2. Green Computing Guide, http://www.uoregon.edu/~recycle/GreenComputing/GreenCompGuide_text.htm
  3. Green Computing, http://en.wikipedia.org/wiki/Green_computing
  4. University of Oregon Green Computing Guide, http://www.uoregon.edu:80/~recycle/Conservation_computing_text.htm
  5. Gartner Identifies the Top 10 Strategic Technologies for 2008, Gartner Symposium and IT Expo, October 7-12, 2007, Orlando

Dikutip dari : "Green Computing untuk Orang Lugu" oleh Romi Satria Wahono.
Selengkapnya..

Friday, January 9, 2009

Tips Hemat Listrik Peralatan Elektronik di Kantor

Berikut beberapa tips penghematan listrik untuk penggunaan peralatan listrik yang umum tersedia di rumah :


A. Tips Umum

  • Matikan yang tidak perlu, gunakan seperlunya saja
  • Ingat dan laksanakan slogan "tujuh belas dua dua" (17-22)


B. Tips Khusus


  1. Interior dan Furnitur

    • Gunakan cat berwarna cerah untuk interior dan furnitur yang ada
    • Gunakan penerangan alami memanfaatkan sinar matahari dengan membuka gorden, tirai dan jendela
    • Instalasikan penerangan / peralatan dengan lebih banyak saklar sehingga mudah untuk mengatur pemakaian sesuai dengan kebutuhan
    • Atur perabot dengan baik agar tidak menghalangi cahaya


  2. Lampu

    • Bersihkan lampu dari debu / kotoran, karena debu / kotoran dapat mengurangi tingkat penerangan
    • Ganti TL Ballast Konvensional dengan Ballast Elektrik
    • Ganti ke Lampu Hemat Energi
    • Nyalakan lampu taman apabila hari benar - benar mulai gelap. Ada baiknya untuk menggunakan sensor cahaya otomatis
    • Prioritaskan lampu - lampu pada area luar ruangan yang perlu dinyalakan dan segera matikan kembali bila hari menjelang pagi


  3. Multimedia (Audio / Video) & Televisi

    • Atur volume sesuai kebutuhan
    • Gunakan timer sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan
    • Hindari penggunaan modus standby / soft-off (mematikan dari remote control)


  4. Kipas Angin

    • Atur suhu / temperatur AC sesuai kebutuhan, semakin dingin suhu AC, semakin besar pula konsumsi daya listriknya
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan


  5. Air Conditioner (AC)

    • Nyalakan AC 1 jam sesudah jam kerja dimulai dan matikan AC 1 jam sebelum jam kerja berakhir
    • Atur kecepatan putar kipas sesuai kebutuhan, semakin tinggi kecepatan putar, semakin besar pula konsumsi daya listriknya
    • Tutup pintu dan jendela jika AC sedang aktif
    • Gunakan kaca film pada jendela ruangan
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan
    • Bersihkan AC secara berkala


  6. Kulkas

    • Atur suhu kulkas sesuai kebutuhan
    • Pintu kulkas harus ditutup rapat, buka pada saat diperlukan dan segera ditutup kembali
    • Jangan memasukkan makanan dan minuman yang masih panas
    • Tempatkan kulkas jauh dari sumber panas


  7. Mesin Fotocopy

    • Pergunakan fungsi energy saver pada mesin fotocopy jika mesin tidak digunakan
    • Langsung matikan mesin (tombol power off atau cabut stop kontak) jika tidak digunakan dalam waktu yang sangat lama, misalkan pada jam isttirahat atau jam pulang kantor


  8. Dispenser

    • Kurangi penggunaan fasilitas air dingin pada dispenser jika sudah mempunyai kulkas
    • Jika perlu, tampung air panas dari dispenser ke termos lalu matikan fungsi air panasnya


  9. Pompa Air

    • Gunakan pompa air untuk mengisi penampungan (tandon / torn), bukan untuk mengalirkan air ke dalam rumah (bak mandi, mesin cuci, dsb)
    • Gunakan pelampung air otomatis sehingga aliran listrik akan terputus dan pompa berhenti bekerja apabila penampung sudah terisi penuh
    • Matikan pompa air bila tidak digunakan terutama di luar jam kerja atau hari libur
    • Batasi penggunaan pompa air untuk utilitas seperti air mancur
    • Ada baiknya untuk memeriksa instalasi saluran air, terutama untuk menghindari kebocoran air


  10. Komputer & Printer

    • Matikan layar monitor dari pada memposisikan standby mode bila sedang istirahat
    • Hindari penggunaan screensaver, karena akan mengubah setting layar monitor untuk selalu aktif
    • Pergunakan resolusi display dan brightness yang rendah
    • Pergunakan wallpaper dengan warna hitam
    • Atur Power Setting agar monitor dapat men-set power off secara otomatis


  11. Lift

    • Pada jam - jam non-sibuk, non-aktifkan beberapa Lift
    • Operasikan lift dengan pemberhentian tertentu, misalnya pemberhentian setiap 2 lantai
    • Batasi lantai operasional lift, misalnya lift khusus untuk lantai 1-10, kemudian lift khusus untuk lantai 11-20 dan lain sebagainya


Peralatan lain yang tidak tersedia di sini dapat disimak pada tips penghematan listrik untuk penggunaan peralatan listrik di rumah.


Dirangkum dari: "Booklet Hemat Listrik Di Kantor" oleh PT. Energy Management Indonesia dengan beberapa tambahan dan modifikasi seperlunya.

Perbaruan Terakhir: 19 Februari 2009, tambahan untuk Lift

Selengkapnya..

Wednesday, January 7, 2009

Tips Hemat Listrik Peralatan Elektronik di Rumah

Berikut beberapa tips penghematan listrik untuk penggunaan peralatan listrik yang umum tersedia di rumah :


A. Tips Umum

  • Matikan yang tidak perlu, gunakan seperlunya saja
  • Ingat dan laksanakan slogan "tujuh belas dua dua" (17-22)


B. Tips Khusus


  1. Interior dan Furnitur

    • Gunakan cat berwarna cerah untuk interior dan furnitur yang ada
    • Gunakan penerangan alami memanfaatkan sinar matahari dengan membuka gorden, tirai dan jendela
    • Sebisa mungkin gunakan 1 (satu) saklar untuk 1 (satu) titik penerangan


  2. Lampu

    • Bersihkan lampu dari debu / kotoran, karena debu / kotoran dapat mengurangi tingkat penerangan
    • Ganti TL Ballast Konvensional dengan Ballast Elektrik
    • Ganti ke Lampu Hemat Energi


  3. Multimedia (Audio / Video) & Televisi

    • Atur volume sesuai kebutuhan
    • Gunakan timer sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan
    • Hindari penggunaan modus standby / soft-off (mematikan dari remote control)


  4. Kipas Angin

    • Atur suhu / temperatur AC sesuai kebutuhan, semakin dingin suhu AC, semakin besar pula konsumsi daya listriknya
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan


  5. Air Conditioner (AC)

    • Atur kecepatan putar kipas sesuai kebutuhan, semakin tinggi kecepatan putar, semakin besar pula konsumsi daya listriknya
    • Tutup pintu dan jendela jika AC sedang aktif
    • Gunakan kaca film pada jendela ruangan
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan
    • Bersihkan AC secara berkala


  6. Penanak / Penghangat Nasi

    • Sebaiknya diamkan terlebih dahulu beras beserta air yang akan dimasak selama kurang lebih 30 menit agar mengembang secara alami, sebelum dimasukkan ke dalam penanak nasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu penanakan dimana membutuhkan daya listrik yang cukup besar
    • Perhatikan rutinitas makan di keluarga Anda. Ada baiknya mengurangi penggunaan fungsi penghangat nasi; untuk satu kali sesi makan, menanaklah nasi tepat dengan kebutuhan seluruh keluarga, setelah itu matikan.


  7. Kulkas

    • Atur suhu kulkas sesuai kebutuhan
    • Pintu kulkas harus ditutup rapat, buka pada saat diperlukan dan segera ditutup kembali
    • Jangan memasukkan makanan dan minuman yang masih panas
    • Tempatkan kulkas jauh dari sumber panas


  8. Setrika

    • Persiapkan terlebih dahulu pakaian yang akan disetrika, bila perlu lipat / rapikan terlebih dahulu, sehingga tidak membuang waktu pada saat menyetrika
    • Atur tingkat panas sesuai dengan kondisi bahan pakaian yang akan disetrika
    • Matikan setrika segera setelah selesai digunakan
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan


  9. Dispenser

    • Kurangi penggunaan fasilitas air dingin pada dispenser jika sudah mempunyai kulkas
    • Jika perlu, tampung air panas dari dispenser ke termos lalu matikan fungsi air panasnya


  10. Mesin Cuci

    • Gunakan mesin cucui sekaligus bila cucian sudah terkumpul banyak
    • Jika cuaca panas atau curah hujan kecil, hindari penggunaan fasilitas pengering dari mesin cuci, gunakan panas matahari untuk pengeringan secara alami


  11. Pompa Air

    • Gunakan pompa air untuk mengisi penampungan (tandon / torn), bukan untuk mengalirkan air ke dalam rumah (bak mandi, mesin cuci, dsb)
    • Gunakan pelampung air otomatis sehingga aliran listrik akan terputus dan pompa berhenti bekerja apabila penampung sudah terisi penuh


  12. Blender

    • Tambahkan air secukupnya pada bahan yang akan di-blender, sehingga mengurangi kinerja putaran mesin
    • Jika perlu, gabungkan sekaligus bahan yang akan di-blender dari pada mem-blender satu persatu


  13. Microwave

    • Pergunakan microwave untuk menghangatkan makanan pada volume maksimum, sehingga mengurangi frekuensi penggunaan yang tidak diperlukan
    • Perhatikan waktu yang digunakan untuk menghangatkan makanan, karena ada kalanya makanan telah menjadi hangat pada waktu yang singkat


  14. Komputer

    • Matikan layar monitor dari pada memposisikan standby mode bila sedang istirahat
    • Hindari penggunaan screensaver, karena akan mengubah setting layar monitor untuk selalu aktif
    • Pergunakan resolusi display dan brightness yang rendah
    • Pergunakan wallpaper dengan warna hitam
    • Atur Power Setting agar monitor dapat men-set power off secara otomatis

Peralatan lain yang tidak tersedia di sini dapat disimak pada tips penghematan listrik untuk penggunaan peralatan listrik di kantor.

Dirangkum dari: "Booklet Hemat Listrik Di Rumah" oleh PT. Energy Management Indonesia dengan modifikasi seperlunya.

Selengkapnya..