Friday, May 15, 2009

Efektifitas Alat Penghemat Listrik Menurut PLN

Disaat harga kebutuhan pokok cenderung naik, berbagai cara penghematan dilakukan untuk menekan pengeluaran, termasuk diantaranya adalah mengurangi tagihan listrik. Berbagai cara berhemat listrik telah tersedia, salah satunya adalah melalui Alat Penghemat Listrik. Pada kesempatan ini saya akan saya sajikan argumentasi dari PLN mengenai efektifitas dari alat penghemat listrik yang banyak beredar.


Disclaimer:
Tulisan ini murni kompilasi dari berbagai sumber dengan tujuan untuk menyebarkan informasi yang semoga bermanfaat, tidak ada niat untuk membela salah satu pihak, baik penjual alat hemat listrik maupun PLN, dan saya tidak mempunyai hubungan dengan berbagai pihak tersebut di atas.


Tentunya terlebih dahulu saya sajikan gambaran umum mengenai alat penghemat listrik yang disampaikan oleh penjualnya.

Pertama, mari kita simak gambaran umum dari Mohammad Ridwan Alat Hemat Listrik Sesuai dengan INPRES NO.10 Tahun 2005:
Alat Hemat Listrik Sesuai dengan INPRES NO.10 Tahun 2005

Terbukti menghemat biaya bulanan anda 10 - 30%, Garansi 1 Tahun dan Resmi !!!
Cara Kerja :

1. Mereduksi (mengurangi) Daya semu yang ada pada Jaringan Listrik.
2. Menyamakan Watt yang dipakai alat-alat listrik menjadi jumlah Watt sesungguhnya.
3. Mengurangi tarikan awal Daya Listrik pada alat-alat listrik.

Gambaran Umum :
Tahukah anda bahwa semua alat listrik mengkonsumsi lebih besar dari yang tertera di label ? Misalnya Mesin cuci mencantumkan 300 W sebenarnya dapat mengkonsumsi daya sampai 500 W, Alat Hemat Listrik dapat mereduksi daya semu yang ada sehingga memaksimalkan kapasitas jaringan anda, dan membuat peralatan menjadi lebih panjang usia pakainya karena dapat mencegah arus berlebihan yang masuk ke dalam jaringan, sekaligus memperbaiki efisiensi jaringan listrik anda karena Alat Hemat Listrik dapat menyalurkan arus listrik sesuai dengan kebutuhan alat. Alat Hemat Listrik juga berfungsi sebagai SOFT START yang dapat mengurangi tarikan awal daya listrik pada peralatan anda, misalnya AC, JET PUMP terutama pada peralatan yang menggunakan kumparan.

Kesimpulan :
Alat Hemat Listrik bekerja dengan cara menurunkan jumlah arus ( Ampere ) pada beban yang terpakai, dengan tegangan tetap ( Voltage ), sehingga mengurangi daya ( Watt ) yang harus dibayar.


Kedua, menurut savelimit JUAL Alat Hemat Listrik " Save Trick ":
Peralatan Listrik pada umumnya menggunakan komponen yg beresiko induktif. Efek dari induksi setiap peralatan listrik akan merugikan konsumen, maka itu instalasi listrik butuh alat tambahan yang bersifat kapasitif yaitu " SAVE TRICK ".

Manfaat Produk ini :
1. Menghemat beban pemakaian listrik, 5%-35%.
2. Menjaga stabilitas arus tegangan listrik
3. Menambah Usia peralatan listrik
4. Meredam arus dari induksi petir
5. Mengurangi panas yg berlebihan pd jaringan
6. Bebas dari biaya perawatan.

Alat ini telah teruji oleh BPPT dan tidak di larang oleh PLN...Alat ini mempunyai sertifikat merk dan garansi 1 tahun. Efektif pada jaringan listrik berdaya mulai dari 900w hingga 8800w...


Nah berikut argumentasi dari PLN perihal efektifitas alat penghemat listrik. Alat Penghemat Listrik, Benarkah Menghemat?:

Bila berjalan-jalan ke toko elektronik, seringkali kita ditawari alat penghemat listrik. Mulai yang berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Namun benarkah alat itu mampu menghemat listrik?

Umumnya, penjual memberi iming-iming bila alatnya bisa menghemat listrik 10 hingga 40 persen. Bahkan juga diberi jaminan barang akan diganti baru bila tidak terjadi perubahan tagihan listrik dalam 1 tahun. Tak ayal, ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat terus berusaha menekan pengeluaran.

Di Indonesia, alat ini mulai dipasarkan sejak 2003. Berbagai merek didatangkan dari luar negeri, baik dari Jerman, Italia maupun negara Eropa lainnya. Meski ada juga buatan lokal yang mengadopsi teknologi luar.

Biasanya, alat hemat energi buatan luar negeri dipatok lebih mahal dibanding buatan lokal. Alat hemat listrik buatan Jerman misalnya dipasarkan dengan harga antara Rp 1,25 juta sampai Rp 1,5 juta, bergantung kapasitas daya yang digunakan. Sedang alat hemat energi buatan lokal berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu.

Kompensator Daya
Sebetulnya, cara kerja alat itu terbilang sederhana. Menurut teori, untuk mengurangi pemakaian energi listrik diperlukan sebuah kompensator daya. Kompensator ini bekerja sebagai pengatur tegangan yang akan mengurangi catu tegangan ke beban, yang berarti mengurangi catu daya ke beban. Nah, dengan mengurangi catu daya secara otomatis energi yang terpakai pun akan berkurang dibanding keadaan normal.

Ada dua jenis kompensator daya yang banyak beredar di pasaran, yakni kompensator yang dipasang secara paralel dengan beban dan kompensator yang dipasang seri dengan beban. Dari dua jenis kompensator daya ini, yang banyak beredar di pasaran adalah kompensator daya yang dipasang paralel. Jika dirata-rata, perbandingan antara jumlah kompensator daya yang dipasang paralel dengan seri kira-kira 9:1.

Kompensator yang dipasang secara paralel terhadap beban sebenarnya merupakan kompensator daya aktif reaktif. Asas kerja kompensator ini memanfaatkan jenis arus yang dialirkan PLN ke pelanggan, yakni arus bolak-balik yang memiliki dua komponen daya: aktif dan reaktif. Daya aktif adalah daya sebenarnya yang dibutuhkan beban. Sebaliknya, daya reaktif adalah daya yang dapat terjadi karena induktansi maupun kapasitansi. Induktansi disebabkan komponen yang berbentuk kumparan seperti motor listrik maupun transfomator step down pada adaptor. Sedangkan kapasitansi diakibatkan oleh komponen kapasitor. Resultan atau jumlah dari keduanya kemudian membentuk daya nyata.

Dalam kenyataannya, daya yang dipasok oleh PLN adalah daya nyata. Oleh sebab itu untuk meminimalisasi daya yang dipasok oleh PLN maka sebisa mungkin daya reaktif diminimalisasi. Jika beban bersifat induktif maka diberi kapasitor dan jika beban bersifat kapasitif maka beban diberi induktor. Karena umumnya peralatan yang digunakan dalam lingkungan perumahan bersifat induktif, maka kompensator daya untuk mengeliminasi daya reaktif tak lain berupa kapasitor. Biasanya, alat ini dipasang secara paralel pada jaringan listrik, tepatnya setelah kotak MCB (Mini Circuit Breaker) atau sekering yang telah terpasang sebelumnya.

Sementara itu, kompensator daya yang dipasang seri dengan pemanfaat listrik merupakan sebuah alat penurun kinerja beban dengan cara menurunkan catu daya melalui penurunan tegangan catu. Hasil keluaran dari pemasangan alat kompensator daya jenis seri ini adalah diperoleh penurunan pemakaian daya nyata (watt), tetapi tegangan catu ke pemanfaat listrik juga dibuat turun. Sepintas terlihat sebagai penghematan pemakaian energi listrik, tetapi sesungguhnya kinerja pemanfaat listrik menurun dan dapat berakibat mengurangi umur pemanfaatan listrik.

Untung Rugi Peralatan
Berdasar penelitian alat penghemat energi yang dilakukan Pranyoto, dari bagian Litbang PLN, penggunaan alat penghemat energi, baik berupa kompensator yang dipasang seri atau paralel ternyata tidak memberi kontribusi seperti yang dijanjikan produsen. Alih-alih menurunkan penggunaan daya, yang terjadi pada penggunaan alat semacam itu adalah mengurangi efisiensi peralatan dan umur pemanfaatan listrik. Ini disebabkan meski diperoleh penurunan pemanfaatan daya nyata antara 15 persen hingga 20 persen, tetapi pemanfaatan listrik juga dibuat menurun hingga 20 persen. Misal, AC dan kulkas menjadi kurang dingin dan lampu menjadi redup.

Selain itu, pada kondisi tertentu yang mempertimbangkan adanya hambatan dalam kabel, penghematan yang terjadi dalam rumah sangat kecil. Penghematan hanya akan didapat ketika terjadi kondisi ekstrim dimana daya nyata dua kali lipat daya aktifnya. Namun jika dalam kondisi ideal alat ini justru akan menambah tagihan listrik meskipun besarnya tidak seberapa.

Namun demikian alat ini juga berguna mengoptimalisasi daya listrik agar daya yang digunakan dapat digunakan sesuai daya yang diperbolehkan oleh PLN. Misal, pada perumahan, kWh meter akan menghitung daya aktif, tetapi MCB bekerja berdasarkan arus yang mengalir pada resultan daya nyata. Dengan menggunakan alat ini, maka resiko adanya pemutusan arus (ngejepret) oleh MCB dapat berkurang, dengan catatan bahwa rumah tersebut banyak menggunakan peralatan yang bersifat induktif. Jadi jika sebuah rumah berdaya 900 watt, terkadang dengan peralatan yang berdaya 600 watt atau 700 watt ternyata listriknya ngejepret. Nah, dengan pemasangan alat penghemat energi maka penggunaan daya akan dapat dioptimalkan mendekati 900 watt.

Jurus Menggaet Konsumen
Seringkali seorang calon pembeli tertarik iming-iming penurunan tagihan listrik yang diungkapkan penjual. Biasanya konsumen akan diberi demonstrasi yang meyakinkan. Ada tiga modus yang sering digunakan.

Pertama, dengan menggunakan amperemeter. Ketika kompensator dipasang, amperemeter akan menunjukkan angka lebih rendah dibanding kondisi normal. Konsumen yang biasanya awam dengan masalah kelistrikan seringkali terkecoh. Tentu saja keadaan sebenarnya tidak demikian. Amperemeter mengukur arus pada komponen daya nyata dan bukan pada komponen daya aktif. Walaupun besaran yang ditunjukkan amperemeter akan berubah tergantung apakah alat penghemat dipasang atau tidak, besaran arus pada komponen daya aktif sebenarnya tidak akan berubah.

Kedua, dengan menggunakan wattmeter. ’Jurus’ ini memang lebih cerdik dari yang pertama, karena PLN memang mengukur berdasarkan Watt. Tetapi yang tidak disadari konsumen adalah ada hambatan berukuran besar atau gulungan kabel yang sangat panjang di belakang alat demonstrasi ini yang menghubungkan beban dengan sumber listrik, terkadang bahkan sampai 100 meter. Jelas, ini sangat kontras dengan keadaan instalasi di rumah yang rata-rata hanya mencapai 10 meter.

Ketiga, masih menggunakan wattmeter, tetapi tanpa memperlihatkan besaran tegangan. Alat ini dengan meyakinkan dapat memperlihatkan bahwa penggunaan daya akan dihemat. Tetapi konsumen tidak menyadari bahwa sebenarnya tegangan listrik sudah jauh di bawah 220V, diturunkan dari keadaan normal.

Sebenarnya ada cara mudah menekan tagihan rekening listrik yang tidak memerlukan peralatan tambahan semacam ”alat hemat listrik”. Salah satunya mengkonsumsi listrik seperlunya atau mematikan peralatan saat tidak digunakan. Misal ketika keluar kamar, lampu dimatikan. Jangan lupa pakai lampu hemat energi. Meski agak sedikit mahal tapi konsumsi dayanya jauh lebih kecil dibanding lampu biasa dan umur penggunaannya lebih lama.

So, mudah kan? Tanpa perlu membeli alat hemat listrik yang berharga jutaan, Anda juga dapat menghemat listrik dengan mudah dan nyaman.



Nah, keputusan tetap di tangan Anda.


Selengkapnya..

Tuesday, May 5, 2009

Aplikasi Penghemat Penggunaan Listrik untuk PC / Laptop

Jika pada artikel Tips Berhemat Listrik Di Bidang Komputasi Berbasis Komputer saya menyajikan beberapa tip untuk menghemat penggunaan listrik terkait dengan penggunaan komputer, maka pada kesempatan ini akan saya informasikan sebuah program komputer (aplikasi) yang dapat mendukung penghematan penggunaan listrik komputer Anda.


Aplikasi ini bernama LocalCooling dari UniBlue.



Secara sekilas fasilitas yang ditawarkan oleh aplikasi ini sudah tersedia di Power Options nya MS Windows, yaitu pengaturan operasional monitor, harddisk dan komputer tersebut. Pengaturan kapan monitor, harddisk dan komputer dimatikan apabila tidak ada aktivitas dalam periode tertentu.

Nilai tambah yang ditawarkan adalah tersedianya prediksi penghematan listrik yang dapat dilakukan berdasarkan pengaturan yang telah dipilih.

Silakan mencobanya sendiri untuk untuk mengetahui apakah aplikasi ini sesuai dengan harapan Anda.
Selengkapnya..