Thursday, June 25, 2009

Aplikasi Hitung Tagihan Listrik versi 0.3


Melanjutkan rilis sebelumnya mengenai Aplikasi Hitung Tagihan Listrik, pada rilis kali ini berisi perbaikan kecil dari rilis sebelumnya. Aplikasi ini dirancang untuk dijalankan pada sistem operasi MS Windows. Saya membuat dan mencobanya dengan Windows XP. Untuk versi Windows yang lain seharusnya tidak ada masalah.


Untuk menghitung tagihan listrik, cukup dengan menentukan TDL yang diinginkan, golongan daya yang sesuai, kemudian mengisikan jumlah penggunaan listrik dalam satuan kWH (kilo watt hour). Beberapa golongan daya membutuhkan isian penggunaan listrik bukan dalam satuan kWH melainkan dalam satuan Jam Nyala. Beberapa diantaranya bahkan membutuhkan faktor pembanding (koefisien) antara harga WBP / Waktu Beban Puncak dan LWBP / Luar Waktu Beban Puncak. Untuk itu tinggal disesuaikan saja.

Silakan unduh Aplikasi Hitung Tagihan Listrik versi 0.3 di sini.

Semoga bermanfaat.

Selengkapnya..

Friday, May 15, 2009

Efektifitas Alat Penghemat Listrik Menurut PLN

Disaat harga kebutuhan pokok cenderung naik, berbagai cara penghematan dilakukan untuk menekan pengeluaran, termasuk diantaranya adalah mengurangi tagihan listrik. Berbagai cara berhemat listrik telah tersedia, salah satunya adalah melalui Alat Penghemat Listrik. Pada kesempatan ini saya akan saya sajikan argumentasi dari PLN mengenai efektifitas dari alat penghemat listrik yang banyak beredar.


Disclaimer:
Tulisan ini murni kompilasi dari berbagai sumber dengan tujuan untuk menyebarkan informasi yang semoga bermanfaat, tidak ada niat untuk membela salah satu pihak, baik penjual alat hemat listrik maupun PLN, dan saya tidak mempunyai hubungan dengan berbagai pihak tersebut di atas.


Tentunya terlebih dahulu saya sajikan gambaran umum mengenai alat penghemat listrik yang disampaikan oleh penjualnya.

Pertama, mari kita simak gambaran umum dari Mohammad Ridwan Alat Hemat Listrik Sesuai dengan INPRES NO.10 Tahun 2005:
Alat Hemat Listrik Sesuai dengan INPRES NO.10 Tahun 2005

Terbukti menghemat biaya bulanan anda 10 - 30%, Garansi 1 Tahun dan Resmi !!!
Cara Kerja :

1. Mereduksi (mengurangi) Daya semu yang ada pada Jaringan Listrik.
2. Menyamakan Watt yang dipakai alat-alat listrik menjadi jumlah Watt sesungguhnya.
3. Mengurangi tarikan awal Daya Listrik pada alat-alat listrik.

Gambaran Umum :
Tahukah anda bahwa semua alat listrik mengkonsumsi lebih besar dari yang tertera di label ? Misalnya Mesin cuci mencantumkan 300 W sebenarnya dapat mengkonsumsi daya sampai 500 W, Alat Hemat Listrik dapat mereduksi daya semu yang ada sehingga memaksimalkan kapasitas jaringan anda, dan membuat peralatan menjadi lebih panjang usia pakainya karena dapat mencegah arus berlebihan yang masuk ke dalam jaringan, sekaligus memperbaiki efisiensi jaringan listrik anda karena Alat Hemat Listrik dapat menyalurkan arus listrik sesuai dengan kebutuhan alat. Alat Hemat Listrik juga berfungsi sebagai SOFT START yang dapat mengurangi tarikan awal daya listrik pada peralatan anda, misalnya AC, JET PUMP terutama pada peralatan yang menggunakan kumparan.

Kesimpulan :
Alat Hemat Listrik bekerja dengan cara menurunkan jumlah arus ( Ampere ) pada beban yang terpakai, dengan tegangan tetap ( Voltage ), sehingga mengurangi daya ( Watt ) yang harus dibayar.


Kedua, menurut savelimit JUAL Alat Hemat Listrik " Save Trick ":
Peralatan Listrik pada umumnya menggunakan komponen yg beresiko induktif. Efek dari induksi setiap peralatan listrik akan merugikan konsumen, maka itu instalasi listrik butuh alat tambahan yang bersifat kapasitif yaitu " SAVE TRICK ".

Manfaat Produk ini :
1. Menghemat beban pemakaian listrik, 5%-35%.
2. Menjaga stabilitas arus tegangan listrik
3. Menambah Usia peralatan listrik
4. Meredam arus dari induksi petir
5. Mengurangi panas yg berlebihan pd jaringan
6. Bebas dari biaya perawatan.

Alat ini telah teruji oleh BPPT dan tidak di larang oleh PLN...Alat ini mempunyai sertifikat merk dan garansi 1 tahun. Efektif pada jaringan listrik berdaya mulai dari 900w hingga 8800w...


Nah berikut argumentasi dari PLN perihal efektifitas alat penghemat listrik. Alat Penghemat Listrik, Benarkah Menghemat?:

Bila berjalan-jalan ke toko elektronik, seringkali kita ditawari alat penghemat listrik. Mulai yang berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Namun benarkah alat itu mampu menghemat listrik?

Umumnya, penjual memberi iming-iming bila alatnya bisa menghemat listrik 10 hingga 40 persen. Bahkan juga diberi jaminan barang akan diganti baru bila tidak terjadi perubahan tagihan listrik dalam 1 tahun. Tak ayal, ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat terus berusaha menekan pengeluaran.

Di Indonesia, alat ini mulai dipasarkan sejak 2003. Berbagai merek didatangkan dari luar negeri, baik dari Jerman, Italia maupun negara Eropa lainnya. Meski ada juga buatan lokal yang mengadopsi teknologi luar.

Biasanya, alat hemat energi buatan luar negeri dipatok lebih mahal dibanding buatan lokal. Alat hemat listrik buatan Jerman misalnya dipasarkan dengan harga antara Rp 1,25 juta sampai Rp 1,5 juta, bergantung kapasitas daya yang digunakan. Sedang alat hemat energi buatan lokal berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu.

Kompensator Daya
Sebetulnya, cara kerja alat itu terbilang sederhana. Menurut teori, untuk mengurangi pemakaian energi listrik diperlukan sebuah kompensator daya. Kompensator ini bekerja sebagai pengatur tegangan yang akan mengurangi catu tegangan ke beban, yang berarti mengurangi catu daya ke beban. Nah, dengan mengurangi catu daya secara otomatis energi yang terpakai pun akan berkurang dibanding keadaan normal.

Ada dua jenis kompensator daya yang banyak beredar di pasaran, yakni kompensator yang dipasang secara paralel dengan beban dan kompensator yang dipasang seri dengan beban. Dari dua jenis kompensator daya ini, yang banyak beredar di pasaran adalah kompensator daya yang dipasang paralel. Jika dirata-rata, perbandingan antara jumlah kompensator daya yang dipasang paralel dengan seri kira-kira 9:1.

Kompensator yang dipasang secara paralel terhadap beban sebenarnya merupakan kompensator daya aktif reaktif. Asas kerja kompensator ini memanfaatkan jenis arus yang dialirkan PLN ke pelanggan, yakni arus bolak-balik yang memiliki dua komponen daya: aktif dan reaktif. Daya aktif adalah daya sebenarnya yang dibutuhkan beban. Sebaliknya, daya reaktif adalah daya yang dapat terjadi karena induktansi maupun kapasitansi. Induktansi disebabkan komponen yang berbentuk kumparan seperti motor listrik maupun transfomator step down pada adaptor. Sedangkan kapasitansi diakibatkan oleh komponen kapasitor. Resultan atau jumlah dari keduanya kemudian membentuk daya nyata.

Dalam kenyataannya, daya yang dipasok oleh PLN adalah daya nyata. Oleh sebab itu untuk meminimalisasi daya yang dipasok oleh PLN maka sebisa mungkin daya reaktif diminimalisasi. Jika beban bersifat induktif maka diberi kapasitor dan jika beban bersifat kapasitif maka beban diberi induktor. Karena umumnya peralatan yang digunakan dalam lingkungan perumahan bersifat induktif, maka kompensator daya untuk mengeliminasi daya reaktif tak lain berupa kapasitor. Biasanya, alat ini dipasang secara paralel pada jaringan listrik, tepatnya setelah kotak MCB (Mini Circuit Breaker) atau sekering yang telah terpasang sebelumnya.

Sementara itu, kompensator daya yang dipasang seri dengan pemanfaat listrik merupakan sebuah alat penurun kinerja beban dengan cara menurunkan catu daya melalui penurunan tegangan catu. Hasil keluaran dari pemasangan alat kompensator daya jenis seri ini adalah diperoleh penurunan pemakaian daya nyata (watt), tetapi tegangan catu ke pemanfaat listrik juga dibuat turun. Sepintas terlihat sebagai penghematan pemakaian energi listrik, tetapi sesungguhnya kinerja pemanfaat listrik menurun dan dapat berakibat mengurangi umur pemanfaatan listrik.

Untung Rugi Peralatan
Berdasar penelitian alat penghemat energi yang dilakukan Pranyoto, dari bagian Litbang PLN, penggunaan alat penghemat energi, baik berupa kompensator yang dipasang seri atau paralel ternyata tidak memberi kontribusi seperti yang dijanjikan produsen. Alih-alih menurunkan penggunaan daya, yang terjadi pada penggunaan alat semacam itu adalah mengurangi efisiensi peralatan dan umur pemanfaatan listrik. Ini disebabkan meski diperoleh penurunan pemanfaatan daya nyata antara 15 persen hingga 20 persen, tetapi pemanfaatan listrik juga dibuat menurun hingga 20 persen. Misal, AC dan kulkas menjadi kurang dingin dan lampu menjadi redup.

Selain itu, pada kondisi tertentu yang mempertimbangkan adanya hambatan dalam kabel, penghematan yang terjadi dalam rumah sangat kecil. Penghematan hanya akan didapat ketika terjadi kondisi ekstrim dimana daya nyata dua kali lipat daya aktifnya. Namun jika dalam kondisi ideal alat ini justru akan menambah tagihan listrik meskipun besarnya tidak seberapa.

Namun demikian alat ini juga berguna mengoptimalisasi daya listrik agar daya yang digunakan dapat digunakan sesuai daya yang diperbolehkan oleh PLN. Misal, pada perumahan, kWh meter akan menghitung daya aktif, tetapi MCB bekerja berdasarkan arus yang mengalir pada resultan daya nyata. Dengan menggunakan alat ini, maka resiko adanya pemutusan arus (ngejepret) oleh MCB dapat berkurang, dengan catatan bahwa rumah tersebut banyak menggunakan peralatan yang bersifat induktif. Jadi jika sebuah rumah berdaya 900 watt, terkadang dengan peralatan yang berdaya 600 watt atau 700 watt ternyata listriknya ngejepret. Nah, dengan pemasangan alat penghemat energi maka penggunaan daya akan dapat dioptimalkan mendekati 900 watt.

Jurus Menggaet Konsumen
Seringkali seorang calon pembeli tertarik iming-iming penurunan tagihan listrik yang diungkapkan penjual. Biasanya konsumen akan diberi demonstrasi yang meyakinkan. Ada tiga modus yang sering digunakan.

Pertama, dengan menggunakan amperemeter. Ketika kompensator dipasang, amperemeter akan menunjukkan angka lebih rendah dibanding kondisi normal. Konsumen yang biasanya awam dengan masalah kelistrikan seringkali terkecoh. Tentu saja keadaan sebenarnya tidak demikian. Amperemeter mengukur arus pada komponen daya nyata dan bukan pada komponen daya aktif. Walaupun besaran yang ditunjukkan amperemeter akan berubah tergantung apakah alat penghemat dipasang atau tidak, besaran arus pada komponen daya aktif sebenarnya tidak akan berubah.

Kedua, dengan menggunakan wattmeter. ’Jurus’ ini memang lebih cerdik dari yang pertama, karena PLN memang mengukur berdasarkan Watt. Tetapi yang tidak disadari konsumen adalah ada hambatan berukuran besar atau gulungan kabel yang sangat panjang di belakang alat demonstrasi ini yang menghubungkan beban dengan sumber listrik, terkadang bahkan sampai 100 meter. Jelas, ini sangat kontras dengan keadaan instalasi di rumah yang rata-rata hanya mencapai 10 meter.

Ketiga, masih menggunakan wattmeter, tetapi tanpa memperlihatkan besaran tegangan. Alat ini dengan meyakinkan dapat memperlihatkan bahwa penggunaan daya akan dihemat. Tetapi konsumen tidak menyadari bahwa sebenarnya tegangan listrik sudah jauh di bawah 220V, diturunkan dari keadaan normal.

Sebenarnya ada cara mudah menekan tagihan rekening listrik yang tidak memerlukan peralatan tambahan semacam ”alat hemat listrik”. Salah satunya mengkonsumsi listrik seperlunya atau mematikan peralatan saat tidak digunakan. Misal ketika keluar kamar, lampu dimatikan. Jangan lupa pakai lampu hemat energi. Meski agak sedikit mahal tapi konsumsi dayanya jauh lebih kecil dibanding lampu biasa dan umur penggunaannya lebih lama.

So, mudah kan? Tanpa perlu membeli alat hemat listrik yang berharga jutaan, Anda juga dapat menghemat listrik dengan mudah dan nyaman.



Nah, keputusan tetap di tangan Anda.


Selengkapnya..

Tuesday, May 5, 2009

Aplikasi Penghemat Penggunaan Listrik untuk PC / Laptop

Jika pada artikel Tips Berhemat Listrik Di Bidang Komputasi Berbasis Komputer saya menyajikan beberapa tip untuk menghemat penggunaan listrik terkait dengan penggunaan komputer, maka pada kesempatan ini akan saya informasikan sebuah program komputer (aplikasi) yang dapat mendukung penghematan penggunaan listrik komputer Anda.


Aplikasi ini bernama LocalCooling dari UniBlue.



Secara sekilas fasilitas yang ditawarkan oleh aplikasi ini sudah tersedia di Power Options nya MS Windows, yaitu pengaturan operasional monitor, harddisk dan komputer tersebut. Pengaturan kapan monitor, harddisk dan komputer dimatikan apabila tidak ada aktivitas dalam periode tertentu.

Nilai tambah yang ditawarkan adalah tersedianya prediksi penghematan listrik yang dapat dilakukan berdasarkan pengaturan yang telah dipilih.

Silakan mencobanya sendiri untuk untuk mengetahui apakah aplikasi ini sesuai dengan harapan Anda.
Selengkapnya..

Monday, April 13, 2009

Aplikasi Hitung Tagihan Listrik versi 0.2


Melanjutkan rilis sebelumnya mengenai Aplikasi Hitung Tagihan Listrik, pada rilis kali ini ditambahkan perhitungan tagihan listrik berdasarkan Tarif Dasar Listrik (TDL) 2004 Insentif-Disinsentif dan TDL 2004 Subsidi-Non Subsidi. Aplikasi ini dirancang untuk dijalankan pada sistem operasi MS Windows. Saya membuat dan mencobanya dengan Windows XP. Untuk versi Windows yang lain seharusnya tidak ada masalah.


Untuk menghitung tagihan listrik, cukup dengan menentukan TDL yang diinginkan, golongan daya yang sesuai, kemudian mengisikan jumlah penggunaan listrik dalam satuan kWH (kilo watt hour). Beberapa golongan daya membutuhkan isian penggunaan listrik bukan dalam satuan kWH melainkan dalam satuan Jam Nyala. Beberapa diantaranya bahkan membutuhkan faktor pembanding (koefisien) antara harga WBP / Waktu Beban Puncak dan LWBP / Luar Waktu Beban Puncak. Untuk itu tinggal disesuaikan saja.

Silakan unduh Aplikasi Hitung Tagihan Listrik versi 0.2 di sini.

Semoga bermanfaat.

Selengkapnya..

Friday, March 27, 2009

Aplikasi Hitung Tagihan Listrik


Dengan segala kekurangan yang ada, saya rilis aplikasi kecil dan sederhana yang berguna untuk menghitung tagihan listrik. Dasar perhitungan tarif yang digunakan adalah Tarif Dasar Listrik (TDL) 2004. Aplikasi ini dirancang untuk dijalankan pada sistem operasi MS Windows. Saya membuat dan mencobanya dengan Windows XP. Untuk versi Windows yang lain seharusnya tidak ada masalah.


Untuk menghitung tagihan listrik, cukup dengan menentukan golongan daya yang sesuai, kemudian mengisikan jumlah penggunaan listrik dalam satuan kWH (kilo watt hour). Beberapa golongan daya membutuhkan isian penggunaan listrik bukan dalam satuan kWH melainkan dalam satuan Jam Nyala. Beberapa diantaranya bahkan membutuhkan faktor pembanding (koefisien) antara harga WBP / Waktu Beban Puncak dan LWBP / Luar Waktu Beban Puncak. Untuk itu tinggal disesuaikan saja.

Untuk perhitungan berdasarkan tarif insentif/disinsentif serta subsidi/non subsidi akan ditambahkan pada rilis versi mendatang.

Silakan unduh Aplikasi Hitung Tagihan Listrik versi 0.1 di sini.

Semoga bermanfaat.

Selengkapnya..

Wednesday, March 18, 2009

Gangguan di PLTU Suralaya

Siang kemarin, saya mendapat informasi dari Istri saya bahwa terjadi pemadaman listrik dari jam 11 siang. Informasi ini saya tanggapi dengan biasa. Maklum di tempat tinggal saya di daerah Bogor, kejadian pemadaman listrik adalah hal yang biasa, bahkan hingga jam 3 sore pun tidak asing lagi. Yang membuat tanggapan saya tidak biasa adalah informasi dari Istri saya sore menjelang Maghrib bahwa listrik masih padam.

Dalam perjalanan pulang, samar - samar saya mendengar pembicaraan orang mengenai KRL Jabodetabek yang lumpuh akibat gangguan listrik. Kemudian samar - samar juga terdengar ada masalah di Suralaya.

Di sepanjang jalan di daerah Bogor yang saya lewati, beberapa daerah terlihat gelap gulita, padahal pada hari - hari biasa daerah tersebut cukup terang oleh sinar lampu. Iseng - iseng saya mampir membeli makanan kecil di kawasan Merdeka. Menurut penuturan salah satu pedagang terjadi pemadaman di sejumlah daerah di Jawa dan menurutnya baru toko di belakang tempat berjualan yang arus listriknya normal, yang lain masih padam.

Perjalanan saya lanjutkan kembali, dalam perjalanan, beberapa kawasan masih mengalami pemadaman, beberapa diantaranya sudah pulih. Namun untunglah ketika sampai di rumah, listrik di daerah tempat tinggal sudah kembali pulih.

Pagi ini barulah saya ketahui mengenai gangguan yang terjadi di PLTU Suralaya. Berikut informasi yang saya kutip dari Tempo Interaktif:

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya telah mengalirkan listriknya kembali dalam sistem Jawa Bali. "Sebetulnya sudah mulai normal secara bertahap mulai pukul 17.30 kemarin petang," kata Juru Bicara PT PLN (Persero) Ario Subijoko kepada Tempo, Rabu (18/3). Sejak pagi tadi, ia melanjutkan, alisan listrik telah normal kembali.

Ario menjelaskan, gangguan listrik tersebut karena kerusakan pada circuit sehingga listrik dari empat unit pembangkit Suralaya tidak bisa memasuki sistem. "Kerusakannya bukan karena mesin pembangkit," kata Ario saat dihubungi Tempo, Rabu (18/3).

Ario melanjutkan, circuit ibaratnya sebuah jembatan untuk menyalurkan listrik. Sama seperti ketika ada korsleting pada sistem di rumah pelanggan, maka listrik dari PLN tidak bisa mengalir.

Kemarin, listrik dari unit 4, 5, 6 dan 7 PLTU Suralaya dengan total daya 1.600 MW tidak bisa memasuki sistem listrik Jawa Bali. Akibatnya, beberapa daerah mengalami pemadaman, misalnya sebagian daerah di Jakarta.

PLN pun mengerahkan sejumlah pembangkit lain sebagai antisipasi. Misalnya, Pembangkit Muara Tawar, Tanjung Priok, Grati, Tambak Lorok, Sagulin dan Cirata.

Ario menambahkan, PLN mohon maaf kepada para pelanggan atas kejadian pemadaman listrik. "Kami mohon maaf, pemadaman itu tidak direncanakan," ujarnya.


Semoga tidak terjadi lagi pemadaman yang terlalu lama yang dapat merugikan banyak pihak. Dan tentu saja, apapun yang terjadi, kita tetap harus berhemat listrik. Setuju..?

Selengkapnya..

Tuesday, March 17, 2009

Menanak Nasi Sekaligus Vs Per Jadwal Makan

Pada tip penghematan peralatan listrik yang telah dibahas sebelumnya, pernah disinggung mengenai anjuran untuk menanak nasi dengan magic jar / rice cooker per jadwal makan dibandingkan dengan menanak secara sekaligus dan menghangatkannya (warm) secara terus menerus hingga habis. Pada tulisan ini dibahas mengenai mengapa hal tersebut dilakukan.

Alasan pertama adalah terkait dengan penghematan listrik yang dapat dilakukan. Menanak nasi secara sekaligus kemudian menghangatkannya sampai habis umumnya lebih boros listrik bila dibandingkan dengan menanak nasi secukupnya per jadwal makan. Contoh kasus dan perhitungan daya listrik akan disampaikan kemudian.

Alasan kedua adalah terkait dengan umur pemakaian perangkat. Perangkat elektronik atau yang menggunakan listrik umumnya memiliki kecenderungan cepat rusak / lebih pendek umurnya apabila lebih sering digunakan. Penggunaan yang terus menerus seperti menghangatkan nasi tentu saja dapat berpengaruh pada umur rice cooker tersebut. Bayangkan rice cooker hidup secara terus menerus misalnya 20 jam setiap harinya.

Alasan ketiga masih terkait dengan alasan kedua, yaitu seiring dengan umur penggunaan perangkat yang semakin tua, umumnya efisiensi penggunaan energi listrik yang digunakan akan semakin berkurang, dengan demikian kebutuhan daya yang digunakan untuk mengoperasikannya cenderung akan semakin bertambah.

Alasan pertama adalah efek jangka pendek sedangkan alasan kedua dan ketiga merupakan efek jangka panjang. Seperti yang telah disinggung di awal tulisan, akan disajikan simulasi perhitungan daya listrik yang digunakan baik untuk menanak sekaligus maupun menanak bertahap.


Asumsi Dalam Kasus Ini

Tentu saja dalam contoh kasus perhitungan ini terdapat beberapa asumsi yang digunakan, dan asumsi ini tentu saja dapat berbeda untuk setiap orang.

Asumsi pertama, dalam satu bulan, magic jar dihidupkan selama 30 hari.
Asumsi kedua, dalam satu hari, magic jar dihidupkan selama 18 jam.
Asumsi ketiga, untuk menanak sekaligus, membutuhkan waktu 45 menit (0,75 jam).
Asumsi keempat, untuk menanak nasi bertahap, membutuhkan waktu 30 menit (0,5 jam) untuk setiap tahap. Dilakukan 3 kali menanak setiap harinya.
Asumsi kelima, untuk setiap tahap menanak baik sekaligus maupun bertahap, ditambahkan waktu 15 menit (0,25 jam) untuk menghangatkan nasi agar lebih tanak / matang.
Asumsi keenam, daya listrik yang dibutuhkan untuk menanak (cook) adalah 420 Watt Hour (WH) sedangkan untuk menghangatkan (warm) sebesar 54 WH. Untuk mendapatkan angka ini, Anda dapat melihatnya dari buku spesifikasi produk yang disertakan. Agar lebih valid, saya melakukan pengukuran kebutuhan daya magic jar milik saya dengan alat ukur khusus. Berikut cuplikan tayangan aplikasinya:

Tayangan Aplikasi Pengukur Daya ketika Magic-jar dalam keadaan menanak (cook)

Tayangan Aplikasi Pengukur Daya ketika Magic-jar dalam keadaan menghangatkan (warm)


Asumsi ketujuh, harga listrik setiap kWH adalah Rp. 495.


Perhitungan

Dari 5 (lima) asumsi di atas, mari hitung daya yang digunakan untuk menanak secara sekaligus dan menghangatkannya hingga habis.
Daya yang dibutuhkan untuk menanak : 420 X 0,75jam = 315 WH
Daya yang dibutuhkan untuk menghangatkan : 54 x 17,25jam = 931,5 WH
Daya yang dibutuhkan keseluruhan per hari : 315 + 931,5 = 1246,5 WH (1,2465 kWH)

Kemudian untuk perhitungan daya yang digunakan untuk menanak nasi secara bertahap adalah sebagai berikut
Daya yang dibutuhkan untuk menanak nasi : 3 x 420 x 0,5jam = 630 WH
Daya yang dibutuhkan untuk menghangatkan : 3 x 54 x 0,25jam = 40,5 WH
Daya yang dibutuhkan keseluruhan per hari : 630 + 40,5 = 670,5 WH (0,6705 kWH)

Sehingga setiap hari saya dapat menghemat 1246,5 - 670,5 = 576 WH listrik.
Untuk satu bulan berarti 576 x 30 = 17.280 WH = 17,280 kWH.
Maka penghematan dana per bulan yang dapat saya lakukan adalah sebesar 17,280 x 495 = Rp. 8553,6


Simpulan

Dari perhitungan tersebut di atas dibuktikan bahwa menanak nasi sekaligus lebih boros bila dibandingkan dengan menanak nasi secara bertahap. Jika dilihat dari besarnya nilai penghematan yang dapat dilakukan yaitu sebesar Rp. 8553,6 bagi Anda mungkin tidak signifikan (non-material), akan tetapi jika hal ini dilakukan oleh banyak orang, coba bayangkan berapa besarnya penghematan listrik yang dapat dilakukan.

Silahkan Anda menghitung sendiri kebutuhan daya menanak nasi untuk perangkat Anda, tentu saja dengan asumsi yang sesuai dengan kondisi Anda.

Selengkapnya..

Friday, March 13, 2009

Earth Hour, Pilih Bumi atau Global Warming

Awal bulan ini, saya menerima pesan dari rekan saya melalui YM mengenai ajakan aksi solidaritas Global Earth Hour. Berikut isi pesannya:

EARTH PEOPLE!! THE WORLD NEED US!! VOTE FOR EARTH HOUR! Pilih BUMI atau global warming? ikut aksi solidaritas Global Earth Hour Sabtu, 28 Maret 2009, jam 20.30-21.30 Matikan LAMPU 1 jam, saya, Anda, kita, bisa mengubah dunia! * dan pastikan semua alat elektronik yang tidak sedang dipakai dalam kondisi power off, BUKAN stand by Lampu Jakarta padam 1 jam = 300MW (cukup untuk mengistirahatkan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa) = mengurangi beban biaya listrik Jakarta sekitar Rp 200 juta = mengurangi emisi CO2 sekitar 284 Ton CO2 = menyelamatkan lebih dari 284 pohon = menghasilkan udara bersih untuk lebih dari 568 orang. 1 orang, 1 lampu (minimal), 1 jam, 1 hari, 1 bumi! visit http://www.voteearth2009.org/home/ http://www.earthhourus.org/main.php


Terlepas dari angka yang disajikan, apakah benar atau tidak, aksi ini tentu saja patut kita dukung dan laksanakan. Namun satu hal yang lebih penting lagi adalah konsistensi kita dalam menyelamatkan bumi. Janganlah setelah melakukan aksi ini kita malah berboros ria dalam menggunakan listrik setelah penggunaan listrik kita dikekang selama 1 jam (padahal hanya beberapa lampu saja lho) melainkan haruslah berhemat dalam kehidupan sehari - hari kita.
Selengkapnya..

Friday, February 20, 2009

Akses Informasi Tagihan Listrik Secara Online

Sebagai bentuk layanan kemudahan PLN kepada pelanggannya, PLN menyediakan fasilitas mengakses informasi tagihan listrik melalui internet. Cukup dengan menyertakan 12 digit nomor rekening listrik pelanggan sebagai informasi login, pelanggan dapat melihat besarnya tagihan listrik dari waktu ke waktu.




Situs informasi billing tersebut dapat diakses melalui alamat: http://202.162.217.251/info_billing/index.php


Setelah berhasil login, akan ditayangkan menu akses tagihan bulan tertentu. Ada informasi menarik seputar biaya tagihan. Jika tagihan bulan yang dimaksud lebih kecil dari bulan sebelumnya, maka akan ditambahkan informasi:
Tagihan listrik anda menurun Rp. xxx dari tagihan bulan sebelumnya.
Terima kasih anda sudah berhemat Listrik, mohon dipertahankan.


Demikian pula jika besarnya tagihan lebih besar dari jumlah sebelumnya, akan ditayangkan informasi:
Tagihan listrik anda meningkat Rp. xxx dari tagihan bulan sebelumnya.


Tagihan Jangka Waktu

Selain dapat mengakses informasi tagihan bulan tertentu, disediakan pula informasi tagihan jangka waktu. Anda dapat mengaksesnya melalui menu yang terletak di sebelah kiri.


Berikut contoh hasil informasi tagihan berjangka waktu:


Selain menampilkan data berbentuk angka, juga ditayangkan data dalam bentuk grafis yang tentunya lebih informatif. Grafik yang ditayangkan adalah bertipe batang (bar), lingkaran (pie) dan garis (line). Berikut gambar dari masing - masing grafik:

Grafik batang tagihan listrik


Grafik lingkaran tagihan listrik


Grafik garis tagihan listrik


Jangan lupa untuk logout jika sudah selesai.


Selengkapnya..

Monday, February 16, 2009

Seberapa Boroskah Indonesia ?

Banyak yang mengatakan, kita, Indonesia ini boros energi. Para pembicara di seminar, workshop, konferensi dan pertemuan - pertemuan lainnya melontarkan keprihatinannya akan bahaya dari pemborosan yang kita lakukan. Ya, seperti yang telah kita ketahui secara umum, perilaku dan budaya penggunaan energi kita masih memprihatinkan.



Misalkan, lampu dibiarkan menyala pada siang hari yang terang benderang; disain tata ruang yang kurang memperhatikan penerangan alami malah menggunakan terlalu banyak lampu penerangan; meninggalkan ruangan kantor terlalu lama sementara AC dan lampu dibiarkan hidup; televisi dibiarkan hidup namun tidak ditonton; komputer tetap dibiarkan hidup sementara tidak digunakan sama sekali; bahkan mengaktifkan screen saver yang justru cenderung lebih memboroskan energi listrik; dan contoh lain terkait tidak mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan.

Penggunaan / konsumsi energi yang berlebihan ini berakibat pada tingginya konsumsi energi kita. Di sisi lain, negara Jepang dan Amerika dikenal lebih hemat dalam menggunakan energi listrik dibandingkan dengan Indonesia. Benarkan demikian? Banyak negara, terutama negara berkembang berlomba - lomba belajar bagaimana menekan pemborosan penggunaan energi listrik pada negara maju seperti Jepang, Amerika, Jerman, dan lainnya. Berbagai macam nota kesepahaman (Memorandum of understanding / MoU) antar negara mengenai pengelolaan energi listrik, pembangunan pembangkit listrik baru, dan lain sebagainya.

Lalu sebenarnya ukuran apa yang dijadikan acuan menentukan boros atau tidak, dan bagaimana membandingkan suatu negara lebih boros dibandingkan dengan negara lainnya? Bagaimana suatu negara kekurangan pasokan energi?


Konsumsi Energi

Berdasarkan statistik menurut Energy Information Administration , dari data konsumsi energi dunia seperti yang dapat disimak pada grafik berikut:

Grafik diolah berdasarkan data dari Energy Information Administration.


Konsumsi energi listrik Indonesia pada tahun 2006 adalah sebesar 110,71 miliar kilowatt jam. Jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan jepang yang mengkonsumsi sekitar 982,46 miliar kilowatt jam. Apakah ini berarti Indonesia lebih hemat dari Jepang? Apakah ini berarti Indonesia lebih hemat dari Thailand. Apakah ini berarti Indonesia lebih boros dari Malaysia? Apakah ini berarti Indonesia lebih kekurangan energi dibandingkan dengan Malaysia?

Tentu saja BELUM TENTU. Statistik di atas adalah perhitungan konsumsi energi listrik untuk setiap negara, artinya jumlah energi listrik yang digunakan oleh negara tersebut UMUMNYA berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Jadi semakin tinggi populasi suatu negara, semakin tinggi pula jumlah energi listrik yang dikonsumsi.


Intensitas dan Energi Per Kapita

Di sisi lain, statistik menurut Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2006 - 2025 menunjukkan perbandingan intensitas energi dan konsumsi energi per kapita beberapa negara. Selengkapnya mengenai pengertian intensitas energi dapat disimak pada artikel Istilah Seputar Konservasi Energi.

Grafik dikutip dari Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2006 - 2025


Berdasarkan grafik di atas, Indonesia memiliki intensitas energi yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan satu satuan produksi atau jasa, Indonesia membutuhkan energi yang paling banyak. Dengan demikian terlihat bagaimana rendahnya efektifitas dan efisensi penggunaan energi di Indonesia, secara tidak langsung, menunjukkan pula bahwa harga energi di Indonesia paling tinggi di antara negara lain yang tercantum di dalam grafik tersebut.

Sedangkan konsumsi energi per kapita adalah jumlah energi rata-rata yang dikonsumsi oleh setiap penduduk di suatu negara. Sehingga semakin banyak populasi suatu negara semakin mengurangi konsumsi energi per kapita. Hal itulah yang membuat mengapa jumlah energi perkapita Indonesia rendah.

Jadi, untuk menentukan tingkat kurangnya pasokan energi suatu negara ditentukan oleh konsumsi energi per kapita? Hm... ada metode yang lebih sesuai.


Elastisitas Energi

Seperti yang telah saya sebutkan dalam artikel Istilah Seputar Konservasi Energi, elastisitas energi adalah rasio atau perbandingan antara tingkat pertumbuhan konsumsi energi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.

Jika nilai elastisitas energi lebih besar dari 0, maka artinya pertumbuhan konsumsi energi tidak dapat mengimbangi pertumbuhan ekonomi, dengan demikian akan terjadi kekurangan kebutuhan energi.

Sebaliknya, jika elastisitas energi kurang dari 0, maka terjadi surplus pasokan energi, sehingga tersedia cadangan pasokan energi untuk kebutuhan masa mendatang.

Lalu bagaimana nilai elastisitas energi untuk Indonesia? Simak grafik berikut:

Grafik dikutip dari Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2006 - 2025


Dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia, nilai elastisitas energi Indonesia lebih tinggi, artinya Indonesia lebih kekurangan pasokan energi. Bandingkan dengan Inggris dan Jerman yang memiliki nilai elastisitas energi negatif. Mereka mempunyai cadangan pasokan energi yang melimpah.

Jika fenomena elastisitas energi Indonesia yang masih tinggi ini terus dibiarkan tanpa ada langkah - langkah penanggulangan, maka Indonesia dapat mengalami kekurangan energi yang lebih parah, bisa jadi Indonesia akan mengalami lebih banyak pemadaman bergilir.

Jadi, masih ingin berboros ria?


Selengkapnya..

Friday, February 13, 2009

Istilah Seputar Konservasi Energi

Berikut beberapa istilah yang sering digunakan terkait dengan gerakan hemat energi:

Energi
Daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan meliputi listrik, mekanik dan panas.

Sumber Energi
Sebagian sumber daya alami antara lain berupa minyak dan gas bumi, batubara, air, panas bumi, gambut, biomassa dan sebagainya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan sebagai energi

Energi Baru
Bentuk energi yang dihasilkan oleh teknologi baru baik yang berasal dan energi terbarukan maupun energi tak terbarukan, antara lain : hidrogen, coal bed methane, batubara yang dicairkan (liquefied coal), batubara yang digaskan C~asified coal), dan nuklir

Energi Terbarukan
Sumber energi yang dihasilkan dan sumberdaya energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain : panas bumi, bahan bakar nabati (biofue!), aliran air sungai, panas surya, angin, biomassa, biogas, ombak laut, dan suhu kedalaman laut.

Diversifikasi Energi
Penganekaragaman penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi dalam rangka optimasi penyediaan energi

Konservasi Energi
Penggunaan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar - benar diperlukan. Upaya konservasi energi diterapkan pada seluruh tahap pemanfaatan, mulai dari pemanfaatan sumber daya energi sampai pada pemanfaatan akhir, dengan menggunakan teknologi yang efisien dan membudayakan pola hidup hemat energi

Optimasi
Upaya terpadu untuk mencapai hasil yang besar dan seekonomis mungkin dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi

Audit Energi
Kegiatan untuk mengidentifikasikan potensi penghematan energi dan menentukan jumlah energi dan biaya yang dapat dihemat dengan usaha konservasi energi dari suatu sistem, sarana maupun peralatan yang telah ada

Elastisitas Energi
Rasio atau perbandingan antara tingkat pertumbuhan konsumsi energi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi

Intensitas Energi
Jumlah energi yang digunakan untuk menghasilkan satu satuan produksi atau jasa

Harga Keekonomian
Biaya produksi per unit energi termasuk biaya lingkungan ditambah biaya margin


Selengkapnya..

Wednesday, February 11, 2009

Mengintip Milestone Pengembangan Energi Alternatif oleh Pemerintah

Kebutuhan rakyat Indonesia akan energi yang terus menerus meningkat menuntut pemerintah untuk mampu menyediakan energi sejumlah yang dibutuhkan. Berbagai sumber energi ditingkatkan kapasitas dan daya pasoknya.


Sumber energi alternatif yang direncanakan adalah :
  1. Kilang Batubara Cair
  2. Coal Bed Methane (CBM)
  3. Terminal LNG
  4. PLTP
  5. PLTN
  6. Bio-diesel
  7. Bio-ethanol
  8. bio-oil
  9. PLTS
  10. PLTMH
  11. PLTU Biomasa/Sampah
  12. PLT Bayu

Rencana peningkatan pasokan untuk setiap sumber energi ditayangkan pada bagan berikut


  1. Kilang Batubara Cair



  2. Coal Bed Methane (CBM)



  3. Terminal LNG



  4. PLTP



  5. PLTN



  6. Bio-diesel



  7. Bio-ethanol



  8. bio-oil



  9. PLTS



  10. PLTMH



  11. PLTU Biomasa/Sampah



  12. PLT Bayu


Jadi, masih tetap ingin berboros ria ?

Bagan milestone dikutip dari: "BLUEPRINT PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2006 - 2025" oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.


Selengkapnya..

Monday, February 9, 2009

Tip Berhemat Listrik untuk AC (Air Conditioner)

Pada kesempatan ini akan disajikan mengenai tip berhemat listrik untuk AC (Air Conditioner).


Menentukan Kapasitas AC yang sesuai

Seringkali, kapasitas AC yang terpasang tidak sesuai dengan keperluan, terlebih apabila melebihi ukuran yang seharusnya, sehingga membuang energi. Nah lalu bagaimana menentukan kapasitas AC yang sesuai? Berikut tip nya.

Perhitungan Tonnage

Kapasitas pendingin AC diukur dalam satuan satuan BTU per jam atau yang biasa disebut dengan tonnage. 1 tonnage setara dengan 12.000 BTU/jam. Berdasarkan ukuran tersebut, perhitungkan beberapa faktor berikut yang mempengaruhi besarnya kapasitas yang dibutuhkan:

  1. Luas Ruangan
  2. Tentukan luas ruangan dimana AC akan dipasang, tentukan seberapa luas cakupan wilayah (coverage area) yang diinginkan untuk dipasang AC. Dari luas ruangan tersebut, hitung kebutuhan tonnage minimal, yaitu dengan membagi luas ruangan dengan 55.

    Contoh: bila luas ruangan 20 m2, maka kebutuhan tonnage minimal adalah 0,363

  3. Jumlah Orang
  4. Untuk setiap 10 orang yang hadir di waktu yang bersamaan di dalam ruangan yang dimaksud, tambahkan 0,5 tonnage dari kebutuhan minimal. Bila kurang dari 10, maka tidak perlu adanya penambahan tonnage.

  5. Peralatan Listrik
  6. Untuk setiap 1500 watt listrik yang digunakan, tambahkan 0,5 tonnage. Lakukan pembulatan se-rasional mungkin.

    Contoh: bila di dalam ruangan terdapat 4 komputer dengan setiap komputer membutuhkan daya 300 watt, maka jumlah daya yang dibutuhkan adalah sekitar 1200 watt. Sebaiknya tambahkan 0,5 tonnage.

Berdasarkan kapasitas yang sudah dihitung, tentukan AC yang sesuai. Pastikan membeli ukuran yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Dari contoh sebelumnya, kapasitas total adalah 0,363 + 0,5 = 0,863 tonnage, ata setara dengan 10.356 BTU/h. Sehingga pilihlah AC dengan kapasitas pendingin minimal 10.365 BTU/h. Diantara berbagai kapasitas yang tesedia, sedapat mungkin pilihlah kapasitas yang mendekati dengan nilai yang sudah ditentukan karena apabila kapasitas yang dipilih jauh lebih besar, dapat mengakibatkan pemborosan.


Perhitungan COP dan EER

Selain berdasarkan kapasitas pendingin, alternatif lain adalah dengan berdasarkan koefisien kinerja, ata dikenal dengan istilah Coefficient of Performance (COP). COP adalah rasio antara jumlah panas (dalam satuan Kilo Watt [kW]) yang dipindahkan dari evaporator untuk setiap satuan energi yang dikonsumsi.

Dengan kata lain, COP adalah rasio antara kapasitas dari kompresor (kW) dan setiap ton freon yang dipanaskan (TR) yang bisa diserap oleh evaporator.

Metode lainnya adalah dengan menguji rasion efisiensi energi (Energy Effiency Ration / EER). EER adalah rasio antara kapasitas panas yang digunakan untuk mendinginkan (dalam BTU) per jam dan konsumsi energi (dalam Watt).

Semakin tinggi nilai EER dan COP, maka semakin hemat AC/chiller

Sebagai contoh, bila spesifikasi AC/chiller adalah 1 kW/TR (1 kW/TR = 3,5) dan total daya 1 kW dan 12.000 BTU/h, maka:
EER = 12.000 / 1000 = 12
COP = EER / 3,5 = 3,43


Tip Berhemat Listrik untuk AC

Walaupun sudah disinggung pada artikel Tips Hemat Listrik Peralatan Elektronik di Kantor
dan Tips Hemat Listrik Peralatan Elektronik di Rumah, namun tidak ada salahnya apabila saya sajikan kembali tip tersebut, tentunya dengan beberapa penambahan khusus.

Tip untuk efisiensi dengan mengatur ruangan

  • Hindari udara masuk / keluar dari ruangan
  • Kurangi peralatan yang mengeluarkan panas, seperti komputer, TV, lampu, dsb
  • Hindari barang - barang yang meninngkatkan kelembaban, misalnya kain basah, dsb
  • Hindari tembok luar terkena sinar matahari secara langsung
  • Jangan membuat ruangan terlalu dingin (standar pendinginan: 25C +- 1C, 55 +5% RH)
  • Hindari kontak langsung sinar matahari melalui jendela dengan menggunakan film kaca double glass
  • Gunakan tanaman untuk meneduhkan atap dari sinar matahari
  • Bila menyekat ruangan, pastikan AC dipasang dengan tepat agar pendinginan dapat terdistribusi dengan baik

Tip efisiensi dengan menurunkan beban kerja AC

  • Tempatkan kondenser (kondenser pendingin udara) di tempat sejuk yang kering dengan sirkulasi udara yang cukup. Letakkan kondenser jauh dari sumber panas, maupun kontak langsung dengan sinar matahari
  • Secara periodik, bersihkan kotoran dari kipas kondenser
  • Matikan AC ketika ruangan tidak digunakan untuk jangka waktu yang panjang atau gunakan pengatur waktu
  • Perika kipas evaporator dan kondensator ketika timbul suara saat AC beroperasi. Suara tersebut biasanya disebabkan oleh skrup yang tidak kencang
  • Gunakan kapasitas AC yang tepat; tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah. Walaupun tidak ada acuan standar yang tepat, tetapi kapasitasnya berkisar antara 600BTU/h/m2. Ini berarti, untuk luas ruangan 20 M2, kapasitas yang tepat adalah sekitar 12.000 BTU/h
  • Pendinginan juga bergantung pada freon. Gunakan freon dengan kapasitas yang tepat, sesuai dengan spesifikasi masing -masing
  • Gunakan freon yang ramah lingkungan dan hemat energi seperti freon hidrokarbon. Untuk pemasangan, konsultasikan dengan teknisi profesional
  • Pilihlah AC dengan kemampuan mendinginkan yang paling tinggi namun dengan energi paling sedikit

Dirangkum dari : "Buku Panduan Efisiensi Energi di Hotel", oleh Kerjasama Pelangi dengan Alliance to Save Energy yang didanai oleh US-Asia Environmental Partnership.
Selengkapnya..

Monday, January 26, 2009

Kelistrikan 2009 : Kapasitas Pembangkit 33.352 MW, Rasio Elektrifikasi 66,3%

Dikutip dari Kementrian ESDM.

JAKARTA. Pembangunan sub sektor kelistrikan tahun 2009 ditargetkan berlangsung melampaui 2008. Rasio elektrifikasi ditargetkan mencapai 66,3%, rasio desa berlistrik 96,8%, kapasitas terpasang pembangkit 33.352 MW. Produksi energi listrik sebesar 156.957 GWh. Investasi yang dibutuhkan sebesar 7.542,50 juta USD dan subsidi sebesar Rp 54,55 triliun.

''Kapasitas terpasang sebesar 33.352 MW tersebut terdiri dari pembangkit listrik milik PT PLN sebesar 28.041 MW, IPP sebesar 4.244 MW dan PPU sebesar 1.066 MW,'' ujar Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE), J Purwono pada acara paparan 'Kinerja Sektor ESDM 2008' yang dipimpin langsung oleh Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, Selasa (30/12) di Auditorium gedung Departemen ESDM Jakarta.

Selain capaian tersebut, menurut Dirjen LPE, J Purwono, pada tahun 2009 sub sektor kelistrikan ditargetkan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 76.165 orang. Pengembangan Desa Mandiri Energi sebanyak 350 desa. Adapun pengembangan listrik perdesaa meliputi pembangunan PLTMH sebanyak 51 unit (2.741 kW), PLTS sebanyak 77.433 unit (3.872 kWp) PLTB sebanyak 6 unit (480 kW), gardu distribusi sebanyak 983 unit (46.075 kVA), Jaringan Tegangan Menengah 3.146 kms dan Jaringan Tegangan Rendah 2.891 kms.

Pada kesempatan tersebut juga diungkapkan bahwa pada 2009 sejumlah pembangkit yang diprogramkan mulai beroperasi. Masing-masing adalah pada cash program proyek 10 ribu MW dijadwalkan 1.890 MW proyek pembangkit dalam sistem Jamali beroperasi yaitu PLTU Labuan (600 MW), PLTU Indramayu (660 MW) dan PLTU Rembang (630 MW).

Pada proyek pembangkit PT PLN dijadwalkan ada 1.332 MW yang akan beroperasi. Pada sistem Jamali terdiri dari PLTGU Muara Karang (500 MW) dan PLTGU Priok Extension (500 MW). Pada sistem Sumatera terdiri dari PLTU Labuhan Angin (115 MW), PLTG Apung (30 MW), PLTD Apung (65 MW) dan PLTD MFO (60 MW). Pada sistem Kalimantan adalah PLTG Sembera (40 MW) dan pada sistem Sulawesi terdiri PLTM Lobong (2 MW) dan PLTP Lahendong III (20 MW).

Sedang dari proyek listrik swasta (Independent Power Producers-IPP) terdiri PLTP Wayang Windu (110 MW) pada sistem Jamali, PLTP Sibayak (10 MW) pada sistem Sumatera, PLTG Menamas (20 MW) pada sistem Kalimantan dan PLTG Sengkang (60 MW) pada sistem Sulawesi.

Selengkapnya..

Wednesday, January 21, 2009

Proyek 10.000 MW Tahap II Butuh Dana Rp 234,3 Triliun

Dikutip dari Detik.com.

Jakarta - Kebutuhan dana pembangunan pembangkit listrik berskala 10.000 MW tahap kedua mencapai US$ 21,3 miliar atau sekitar Rp 234,3 triliun (kurs Rp 11.000/US$). Sebagian besar atau sekitar 64% diantaranya mengandalkan investor swasta.

Demikian disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam keterangan usai rapat dengan Wapres, PLN, Menneg BUMN Sofyan Djalil dan Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (21/1/2009).

Purnomo menjelaskan, memang tidak semua pembangkit 10.000 MW tahap kedua akan dibangun PLN. Sebagian besar pembangkit justru akan ditargetkan dibangun oleh swasta.

"Pembangunannya sebagian ditanggung PLN, sebagian lagi swasta," katanya.

PLN rencananya akan membangun sekitar 3.600 MW dengan investasi US$ 7,8 miliar atau sekitar Rp 85,8 triliun. Sementara 6.400 MW sisanya akan dibangun pihak swasta dengan investasi US$ 13,5 miliar atau sekitar Rp 148,5 triliun.

Sebagian besar pembangkit tersebut masih akan dibangun di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 6.000 MW. Sedangkan sisanya sekitar 4.000 MW lebih akan dibangun di daerah-daerah luar Pulau Jawa.

Berbeda dengan proyek 10.000 MW tahap pertama, proyek percepatan tahap kedua kali ini didominasi tenaga baru dan terbarukan seperti panas bumi dan air.

"Jika tahap satu didominasi batubara, tahap dua akan didominasi sumber energi baru dan terbarukan. Perbandingannya PLTU 26%, sementara PLTG 14%, dan PLTP 42%. Sisanya energi lain," katanya.

Meski sudah dua kali mengelontorkan proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik, bukan berarti pemadaman listrik bisa dijamin tidak terjadi lagi.

Bagi Purnomo, pemadaman bisa terjadi jika ada kerusakan teknis atau permintaan yang melebihi pasokan listrik.

"Kalau kita lihat ada pemadaman, jangan langsung berpikir itu karena pasokan yang tidak ada. Itu ada karena dua hal, karena memang persoalan teknis seperti korslet atau kerusakan trafo. Itu tidak bisa dibilang pemadaman. Kedua, memang karena defisit listrik seperti di Kaltim dan Sumbar," katanya.

Meski kini perekonomian dunia tengah dilanda krisis, pemerintah bertekad terus mengerjakan proyek percepatan ini. Karena belajar dari pengalaman krisis 1998, pembangunan infrastruktur harus diteruskan untuk memenuhi kenaikan permintaan yang tidak pernah terhenti.

"Meski krisis pembangunan pembangkit listrik ini tetap dilakukan. Mengacu pada krisis yang terjadi 1998 lalu, dimana proyek dihentikan, ternyata imbasnya terasa di 2000. Kita jadinya krisis listrik di tahun itu. Sekarang tidak, meski krisis, terus dilakukan pembangunan untuk penuhi kebutuhan. Karena kebutuhan tidak pernah berhenti," katanya.

(lih/qom)

Selengkapnya..

Tuesday, January 20, 2009

Tip Ekstrim Berhemat Listrik Ala Programmer Software

Tip berikut merupakan lanjutan, pengembangan dari tip sebelumnya yaitu Tip Berhemat Listrik Di Bidang Komputasi Berbasis Komputer. Pada tulisan kali ini, akan disajikan tip berhemat listrik untuk para programmer software. Beberapa tip yang ada menurut saya tergolong ekstrim, walaupun demikian tidak tertutup kemungkinan untuk dicoba bukan ? :-D


  • Gunakan IDE yang mendukung penuh produktivitas dalam menuliskan kode program, misalnya code completion, refactoring, code folding, two-ways modelling, dsb.
  • Gunakan batch, make script, pre-compilation, post-compilation untuk mempercepat otomatisasi pekerjaan daripada dilakukan satu persatu secara manual.
  • Lakukan compile sejarang mungkin, terlebih upayakan untuk tidak melakukan build apabila tidak benar - benar diperlukan. Proses compile dan build merupakan proses yang membutuhkan tenaga CPU, dan Storage (RAM, HDD) yang cukup besar.
  • Kurangi aktivitas unit testing, lakukan pada saat benar - benar diperlukan.
  • Kurangi aktivitas Continuous Integration mengingat tidak setiap saat proses compile dan build harus diikuti dengan Continuous Integration.
  • Kurangi kode yang berpotensi menghasilkan bug, karena perbaikan bug membutuhkan compile / build, pengujian, validasi yang membutuhkan sumber daya CPU yang tidak kecil.
  • Pastikan disain, alur dan logika yang digunakan berfungsi dengan baik, bila perlu lakukan analisis di kertas sebelum menerjemahkannya dan menuliskannya pada editor kode program.
  • [Ekstrim] Matikan layar monitor, atau komputer jika perlu (standby, hibernate, dsb) pada saat Anda sedang melamun, berpikir, mencari inspirasi dan ide terhadap suatu permasalahan, disain, alur atau logika yang sedang Anda kerjakan, terkecuali jika Anda diharuskan menatap layar yang merupakan bahan dari apa yang sedang Anda pikirkan. Hidupkan kembali ketika Anda sudah mendapatkan solusinya.
  • [Esktrim] Matikan monitor ketika menulis kode program :-D

Dirangkum dari: "Energy Efficient Application Development" dari situs StackOverflow dengan modifikasi seperlunya agar lebih masuk akal dan realistis.

Selengkapnya..

Monday, January 12, 2009

Tips Berhemat Listrik Di Bidang Komputasi Berbasis Komputer

by Romi Satria Wahono


Sabtu tanggal 20 Desember 2008, saya diminta teman-teman dari Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, mengisi satu sesi diskusi pada Seminar Nasional bertema Green Computing: ICT Concern Towards Energy (Green Computing 2008).

Menariknya, yang membuka acara seminar adalah guru politik saya selama di Saitama University Jepang, yang biasa kita panggil dengan sebutan Jenderal Tumiran. Ya, sahabat, guru dan kadang saya anggap bapak saya sendiri ini, sekarang sudah menjadi Dekan Fakultas Teknik UGM. Seharian di UGM, saya diurusi oleh pak Suharyanto, ini juga sahabat yang saya warisi ilmu memasak spageti dan telor dadar tuna ala mahasiswa, selama di Saitama University :) Om suharyanto yang dulu naik sepeda hasil mulung di tempat sampah, alhamdulillah sekarang sudah naik KIA Carrens yang mewah hihihi. Thanks for everything om! Kembali ke materi, saya coba rangkumkan apa yang telah saya bahas di seminar tersebut.


GREEN COMPUTING ITU MAKHLUK APA

Cikal bakal Green Computing dimulai pada tahun 1992. Saat itu US Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Star ini, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing. Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup), social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan).


Para peneliti mengurai definisi Green Computing dengan sudut pandang yang sedikit berbeda. Kita bisa lihat dari beberapa di bawah:

How to use your computer more sustainably (Young Yi)

Information technology that is environmental friendly and energy efficient (Wachara Chantatub)

The study and practice of using computing resources efficiently (Rawan M. Al-Ghofaili)

Reduce the increasing amount of useless data/work (Jordi Torres)


Lima kata kunci yang muncul dari beberapa definisi diatas adalah, sustainability, environmental friendly, energi efficient, resource efficient dan reduce useless work. Ternyata Green Computing tidak hanya membahas tentang energy consumption, tapi juga bagaimana kita bisa menggunakan komputer plus berbagai tool dan konten dengan lebih efisien dan jelas manfaatnya.


Yang menarik bahwa laporan Gartner tentang 10 teknologi strategis tahun 2008 (10 most strategic technologies for 2008), menempatkan isu teknologi Green Computing di nomor urut pertama. Tentu kalau kita mau analisa lebih dalam, dari 10 teknologi tersebut, SOA dan Web 2.0 tetap mendominasi, meskipun terpecah di aspek misalnya Business Process Modeling, Metadata Management, Virtualization 2.0, Mashup & Composite Apps, Web Platform & WOA dan Social Software. Mungkin sedikit saya rangkumkan tentang laporan Gartner Group ini sebagai berikut:

  1. Green IT: Fokus ke mengurangi konsumsi listrik, jumlah carbon footprint dan melakukan efisiensi energi dan kerja
  2. Unified Communications: Konsentrasi ke migrasi PBX ke VoIP
  3. Business Process Modeling: Era baru setelah UML, Use Case Diagram tidak mencukupi untuk menggambarkan business process yang lebih kompleks. Business Process Modeling Notation (BPMN) dan berbagai approach mulai bermunculan
  4. Metadata Management: Khususnya teknologi enterprise untuk manajemen data produk dan pelanggan. Bagian penting dari SOA.
  5. Virtualization 2.0: Ketika virtualisasi adalah utilisasi server dan implementasi aplikasi, virtualisasi 2.0 akan membantu kita mengarahkan kekuatan teknologi untuk proses otomasi yang lebih sempurna.
  6. Mashup & Composite Apps: Mashups and composite applications akan menghubungkan intranet korporasi bergaya Web 2.0 dengan internet publik. Diramalkan gartner akan mendominasi model pengembangan aplikasi enterprise mulai tahun 2010.
  7. Web Platform & WOA: Kombinasi dari Software as a service (SaaS) dan SOA akan menghasilkan Web Oriented Architecture (WOA). Kadang disebut juga dengan istilah cloud computing
  8. Computing Fabric: Ambil beberapa server blade, koneksikan semuanya dengan intelligent interconnect, dan tampilkan dalam bentuk single operating system image. Itulah “computing fabric“. Tren akan terus berkembang di era ke depan.
  9. Real World Web: Peralatan GPS yang semakin bervariasi dan built-in pada PDA, handphone dan iPhone akan membuat banyak perusahaan bisa memberikan layanan (aplikasi dan data) kepada kita sesuai dengan lokasi kita saat ini
  10. Social Software: Aplikasi social networking akan menuju ke enterprise dan internet korporasi


TIPS GREEN COMPUTING

Saya menyajikan beberapa tips Green Computing dari aspek technical sampai strategis. Ternyata tidak sulit kok nge-Green itu :)


1. Green Computing on PC

  • Laptop hanya memerlukan 10% energi yang digunakan Desktop. Flat screen hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh Monitor CRT
  • Coba upgrade RAM, sebelum memutuskan ganti komputer. Komputer lambat bisa karena kotornya registry atau ada background services yang berjalan padahal sebenarnya tidak kita perlukan. Cek dan matikan services yang sedang berjalan padahal tidak perlu itu. Misalnya untuk Windows jalankan Start > Run > type “msconfig”
  • Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis sama memudahkan kanibalisme dan proses recycle
  • Matikan komputer ketika tidak digunakan (malam hari). Mematikan komputer akan mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah
  • Screen saver is not energy saver. Pilih matikan monitor daripada menggunakan screen saver
  • Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru (hemat 70% energi)
  • Pilih peripheral berlogo energy star
  • Catat bahwa mode power menentukan prosentase hemat energi (Sleep mode - hemat 70% energi, Standby mode - hemat 90% energi, Hibernate mode - hemat 98% energi)
  • Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan


2. Green Computing on Laptop

  • Gunakan power saving setting
  • Kurangi penggunaan backlight
  • Atur layar dan harddisk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan
  • Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
  • Lepas kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan
  • Kecilkan volume suara dan kontras layar
  • Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi
  • Upgrade RAM sebelum ganti laptop
  • Jangan cepat membuang Laptop, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan


3. Green Computing on Paperless Method

Usahakan menggunakan paperless method untuk berbagai urusan kita karena itu mengurangi sampah carbon footprint. Apabila memungkinkan kembangkan dan terapkan Document Management System, Electronic Invoicing dan Electronic Business Process pada institusi kita.


4. Green Computing on Paperless Education

  • Hindari kertas, gunakan file elektronik or blog untuk pengumpulan laporan dan tugas
  • Lupakan cara konvensional, gunakan eLearning System untuk penyebaran modul ajar, forum diskusi dan assesment
  • Gunakan Chatting dan Social Networking untuk mendukung pembelajaran. Ingat bahwa chatting untuk pacaran or godain orang, are not Green Computing!


5. Green Computing on Paperless Branding and Marketing

  • Lupakan kartu nama, CV, koran dan majalah untuk personal branding
  • Lakukan blogging untuk personal branding, marketing, bisnis bahkan influencing people
  • Manfaatkan google sebagai kurir dan salesman kita dalam marketing dan branding


Dan akhirnya saya ucapkan selamat, karena ternyata orang lugupun bisa memahami dengan baik Green Computing beserta implementasinya dari berbagai sudut pandang :)


REFERENSI

  1. Green Computing, Science Tech Entrepreneur, November 2007
  2. Green Computing Guide, http://www.uoregon.edu/~recycle/GreenComputing/GreenCompGuide_text.htm
  3. Green Computing, http://en.wikipedia.org/wiki/Green_computing
  4. University of Oregon Green Computing Guide, http://www.uoregon.edu:80/~recycle/Conservation_computing_text.htm
  5. Gartner Identifies the Top 10 Strategic Technologies for 2008, Gartner Symposium and IT Expo, October 7-12, 2007, Orlando

Dikutip dari : "Green Computing untuk Orang Lugu" oleh Romi Satria Wahono.
Selengkapnya..

Friday, January 9, 2009

Tips Hemat Listrik Peralatan Elektronik di Kantor

Berikut beberapa tips penghematan listrik untuk penggunaan peralatan listrik yang umum tersedia di rumah :


A. Tips Umum

  • Matikan yang tidak perlu, gunakan seperlunya saja
  • Ingat dan laksanakan slogan "tujuh belas dua dua" (17-22)


B. Tips Khusus


  1. Interior dan Furnitur

    • Gunakan cat berwarna cerah untuk interior dan furnitur yang ada
    • Gunakan penerangan alami memanfaatkan sinar matahari dengan membuka gorden, tirai dan jendela
    • Instalasikan penerangan / peralatan dengan lebih banyak saklar sehingga mudah untuk mengatur pemakaian sesuai dengan kebutuhan
    • Atur perabot dengan baik agar tidak menghalangi cahaya


  2. Lampu

    • Bersihkan lampu dari debu / kotoran, karena debu / kotoran dapat mengurangi tingkat penerangan
    • Ganti TL Ballast Konvensional dengan Ballast Elektrik
    • Ganti ke Lampu Hemat Energi
    • Nyalakan lampu taman apabila hari benar - benar mulai gelap. Ada baiknya untuk menggunakan sensor cahaya otomatis
    • Prioritaskan lampu - lampu pada area luar ruangan yang perlu dinyalakan dan segera matikan kembali bila hari menjelang pagi


  3. Multimedia (Audio / Video) & Televisi

    • Atur volume sesuai kebutuhan
    • Gunakan timer sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan
    • Hindari penggunaan modus standby / soft-off (mematikan dari remote control)


  4. Kipas Angin

    • Atur suhu / temperatur AC sesuai kebutuhan, semakin dingin suhu AC, semakin besar pula konsumsi daya listriknya
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan


  5. Air Conditioner (AC)

    • Nyalakan AC 1 jam sesudah jam kerja dimulai dan matikan AC 1 jam sebelum jam kerja berakhir
    • Atur kecepatan putar kipas sesuai kebutuhan, semakin tinggi kecepatan putar, semakin besar pula konsumsi daya listriknya
    • Tutup pintu dan jendela jika AC sedang aktif
    • Gunakan kaca film pada jendela ruangan
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan
    • Bersihkan AC secara berkala


  6. Kulkas

    • Atur suhu kulkas sesuai kebutuhan
    • Pintu kulkas harus ditutup rapat, buka pada saat diperlukan dan segera ditutup kembali
    • Jangan memasukkan makanan dan minuman yang masih panas
    • Tempatkan kulkas jauh dari sumber panas


  7. Mesin Fotocopy

    • Pergunakan fungsi energy saver pada mesin fotocopy jika mesin tidak digunakan
    • Langsung matikan mesin (tombol power off atau cabut stop kontak) jika tidak digunakan dalam waktu yang sangat lama, misalkan pada jam isttirahat atau jam pulang kantor


  8. Dispenser

    • Kurangi penggunaan fasilitas air dingin pada dispenser jika sudah mempunyai kulkas
    • Jika perlu, tampung air panas dari dispenser ke termos lalu matikan fungsi air panasnya


  9. Pompa Air

    • Gunakan pompa air untuk mengisi penampungan (tandon / torn), bukan untuk mengalirkan air ke dalam rumah (bak mandi, mesin cuci, dsb)
    • Gunakan pelampung air otomatis sehingga aliran listrik akan terputus dan pompa berhenti bekerja apabila penampung sudah terisi penuh
    • Matikan pompa air bila tidak digunakan terutama di luar jam kerja atau hari libur
    • Batasi penggunaan pompa air untuk utilitas seperti air mancur
    • Ada baiknya untuk memeriksa instalasi saluran air, terutama untuk menghindari kebocoran air


  10. Komputer & Printer

    • Matikan layar monitor dari pada memposisikan standby mode bila sedang istirahat
    • Hindari penggunaan screensaver, karena akan mengubah setting layar monitor untuk selalu aktif
    • Pergunakan resolusi display dan brightness yang rendah
    • Pergunakan wallpaper dengan warna hitam
    • Atur Power Setting agar monitor dapat men-set power off secara otomatis


  11. Lift

    • Pada jam - jam non-sibuk, non-aktifkan beberapa Lift
    • Operasikan lift dengan pemberhentian tertentu, misalnya pemberhentian setiap 2 lantai
    • Batasi lantai operasional lift, misalnya lift khusus untuk lantai 1-10, kemudian lift khusus untuk lantai 11-20 dan lain sebagainya


Peralatan lain yang tidak tersedia di sini dapat disimak pada tips penghematan listrik untuk penggunaan peralatan listrik di rumah.


Dirangkum dari: "Booklet Hemat Listrik Di Kantor" oleh PT. Energy Management Indonesia dengan beberapa tambahan dan modifikasi seperlunya.

Perbaruan Terakhir: 19 Februari 2009, tambahan untuk Lift

Selengkapnya..

Wednesday, January 7, 2009

Tips Hemat Listrik Peralatan Elektronik di Rumah

Berikut beberapa tips penghematan listrik untuk penggunaan peralatan listrik yang umum tersedia di rumah :


A. Tips Umum

  • Matikan yang tidak perlu, gunakan seperlunya saja
  • Ingat dan laksanakan slogan "tujuh belas dua dua" (17-22)


B. Tips Khusus


  1. Interior dan Furnitur

    • Gunakan cat berwarna cerah untuk interior dan furnitur yang ada
    • Gunakan penerangan alami memanfaatkan sinar matahari dengan membuka gorden, tirai dan jendela
    • Sebisa mungkin gunakan 1 (satu) saklar untuk 1 (satu) titik penerangan


  2. Lampu

    • Bersihkan lampu dari debu / kotoran, karena debu / kotoran dapat mengurangi tingkat penerangan
    • Ganti TL Ballast Konvensional dengan Ballast Elektrik
    • Ganti ke Lampu Hemat Energi


  3. Multimedia (Audio / Video) & Televisi

    • Atur volume sesuai kebutuhan
    • Gunakan timer sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan
    • Hindari penggunaan modus standby / soft-off (mematikan dari remote control)


  4. Kipas Angin

    • Atur suhu / temperatur AC sesuai kebutuhan, semakin dingin suhu AC, semakin besar pula konsumsi daya listriknya
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan


  5. Air Conditioner (AC)

    • Atur kecepatan putar kipas sesuai kebutuhan, semakin tinggi kecepatan putar, semakin besar pula konsumsi daya listriknya
    • Tutup pintu dan jendela jika AC sedang aktif
    • Gunakan kaca film pada jendela ruangan
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan
    • Bersihkan AC secara berkala


  6. Penanak / Penghangat Nasi

    • Sebaiknya diamkan terlebih dahulu beras beserta air yang akan dimasak selama kurang lebih 30 menit agar mengembang secara alami, sebelum dimasukkan ke dalam penanak nasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu penanakan dimana membutuhkan daya listrik yang cukup besar
    • Perhatikan rutinitas makan di keluarga Anda. Ada baiknya mengurangi penggunaan fungsi penghangat nasi; untuk satu kali sesi makan, menanaklah nasi tepat dengan kebutuhan seluruh keluarga, setelah itu matikan.


  7. Kulkas

    • Atur suhu kulkas sesuai kebutuhan
    • Pintu kulkas harus ditutup rapat, buka pada saat diperlukan dan segera ditutup kembali
    • Jangan memasukkan makanan dan minuman yang masih panas
    • Tempatkan kulkas jauh dari sumber panas


  8. Setrika

    • Persiapkan terlebih dahulu pakaian yang akan disetrika, bila perlu lipat / rapikan terlebih dahulu, sehingga tidak membuang waktu pada saat menyetrika
    • Atur tingkat panas sesuai dengan kondisi bahan pakaian yang akan disetrika
    • Matikan setrika segera setelah selesai digunakan
    • Jika tersedia timer, gunakan sebaik - baiknya untuk mengatur penggunaan


  9. Dispenser

    • Kurangi penggunaan fasilitas air dingin pada dispenser jika sudah mempunyai kulkas
    • Jika perlu, tampung air panas dari dispenser ke termos lalu matikan fungsi air panasnya


  10. Mesin Cuci

    • Gunakan mesin cucui sekaligus bila cucian sudah terkumpul banyak
    • Jika cuaca panas atau curah hujan kecil, hindari penggunaan fasilitas pengering dari mesin cuci, gunakan panas matahari untuk pengeringan secara alami


  11. Pompa Air

    • Gunakan pompa air untuk mengisi penampungan (tandon / torn), bukan untuk mengalirkan air ke dalam rumah (bak mandi, mesin cuci, dsb)
    • Gunakan pelampung air otomatis sehingga aliran listrik akan terputus dan pompa berhenti bekerja apabila penampung sudah terisi penuh


  12. Blender

    • Tambahkan air secukupnya pada bahan yang akan di-blender, sehingga mengurangi kinerja putaran mesin
    • Jika perlu, gabungkan sekaligus bahan yang akan di-blender dari pada mem-blender satu persatu


  13. Microwave

    • Pergunakan microwave untuk menghangatkan makanan pada volume maksimum, sehingga mengurangi frekuensi penggunaan yang tidak diperlukan
    • Perhatikan waktu yang digunakan untuk menghangatkan makanan, karena ada kalanya makanan telah menjadi hangat pada waktu yang singkat


  14. Komputer

    • Matikan layar monitor dari pada memposisikan standby mode bila sedang istirahat
    • Hindari penggunaan screensaver, karena akan mengubah setting layar monitor untuk selalu aktif
    • Pergunakan resolusi display dan brightness yang rendah
    • Pergunakan wallpaper dengan warna hitam
    • Atur Power Setting agar monitor dapat men-set power off secara otomatis

Peralatan lain yang tidak tersedia di sini dapat disimak pada tips penghematan listrik untuk penggunaan peralatan listrik di kantor.

Dirangkum dari: "Booklet Hemat Listrik Di Rumah" oleh PT. Energy Management Indonesia dengan modifikasi seperlunya.

Selengkapnya..